Preservasi dan kriopreservasi semen domba garut (Ovis aries) dalam berbagai konsentrasi bahan pengencer berbasis lesitin nabati
View/ Open
Date
2005Author
Aku, Achmad Selamet
Toelihere, Mozes R
Purwantara, Bambang
Metadata
Show full item recordAbstract
Oewasa ini penggunaan bahan pengencer yang berasal dari temak seperti kuning telur mengandung resiko terjadi kontarninasi mikroorganisme, se ingga mendorong pencarian altematif bahan pengencer. Bahan pengencer yang telah diperjual-belikan untuk semen sapi antara lain AndroMed® (MINITOB GERMANY). Oleh karena itu, pada penelitian ini dipelajari kemungkinan penggunaan AndroMed® sebagai pengencer berbasis lesitin nabati untuk preservasi dan kriopreservasi semen domba garut.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi optimum AndroMed® untuk preservasi semen cair dan konsentrasi optimum gliserol di dalam AndroMed® dibandingkan dengan pengencer Tris + kuning telur + gliserol (kontrol) untuk kriopreservasi semen domba garut. Semen ditampung setiap minggu dari lima ekor pejantan domba garut menggunakan vagina buatan.
Penelitian menggunakan RAL dengan 4 perlakuan (untuk semen cair) dan 10 perlakuan (untuk semen beku) masing-masing dengan 6 ulangan. Perbedaan pengaruh konsentrasi AndroMed® dan Tris-kuning telur (kontrol semen cair) serta kombinasi Tris kuning telur gliserol (kontrol semen beku) diuji menggunakan uji BNT. Kualitas spermatozoa yang diamati adalah persentase motilitas, spermatozoa hidup, tudung akrosom utuh (TAU) dan membran plasma utuh (MPU) masing-masing setiap 12 jam selama 84 jam dan setelah pengenceran, ekuilibrasi dan setelah thawing.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi AM25 (25% AndroMed®) dan AM20G3 (20% AndroMed® + 3% gliserol) merupakan konsentrasi optimum masing-masing untuk semen cair dan semen beku domba garut. Terdapat perbedaan nyata secara statistik (P<0.05) antara AM25 dengan Tris kuning telur, tetapi pada semen beku tidak ada perbedaan secara statistik (P>0.05) antara AM20G3 dengan Tris + kuning telur + 5% gliserol (kontrol) untuk semua variabel y ng diamati. Persentase motilitas, spermatozoa hidup, TAU dan MPU setelah jam ke-84 untuk konsentrasi AM25 masing-masing 40.83%, 63.55%, 60.50% dan 61.17% dan pada kontrol masing-masing 31.67%, 59.67%, 55.33% dan 55.33%, dan setelah thawing pada perlakuan AM20(¾ masing-masing 45,00%, 57 .17%, 58.00% dan 55.83%, serta pada kontrol masing-masing 45.20%, 55.67%, 54.83% and 54.17%.
Dapat disimpulkan konsentrasi 25% AndroMed® dan kombinasi konsentrasi 20% AndroMed® + 3% gliserol merupakan konsentrasi terbaik masing-masing untuk menghasilkan semen cair dan semen beku domba garut.
Collections
- DT - Veterinary Science [285]