Show simple item record

dc.contributor.advisorSugihen, Basita Ginting
dc.contributor.advisorSlamet, R. Margono
dc.contributor.advisorTjitropanoto, Prabowo
dc.contributor.authorPapilaya, Eddy Chiljon
dc.date.accessioned2023-05-15T06:00:57Z
dc.date.available2023-05-15T06:00:57Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117589
dc.description.abstractIsu kemiskinan semakin aktual sebagai konsekuensi logis dari tuntutan tujuan pembangunan milenium (MDGs). Kemiskinan di Indonesia diatasi dengan berbagai program aksi, tetapi belum menyentuh akar penyebab kemiskinan. Tujuan penelitian ini, yaitu: (1) menemukan akar penyebab kemiskinan menurut rumahtangga miskin pada tipologi perkotaan dan perdesaan, (2) menjelaskan faktor-faktor determinan yang berpengaruh terhadap perilaku rumahtangga miskin (RTM) dan tingkat kese- jahteraannya menurut tipologi kemiskinan perkotaan dan pedesaan, (3) merumus- kan strategi utama penanggulangan kemiskinan dan pemiskinan berdasarkan akar penyebab kemiskinan, (4) mendisain model pemberdayaan RTM yang dapat dite- rapkan oleh stakeholders pembangunan, dan (5) mengidentifikasi peran-peran stra- tegis yang dapat dilakukan oleh stakeholders pembangunan, khususnya penyuluh. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksploratori, eksplanatori dan partisipatori. Jumlah sampel 420 RTM (220 di Kota Ambon, 200 di Kabupaten Boalemo), dipilih secara acak sederhana. Data dianalisis dengan statistik deskriptif (tabel dan grafik), statistik inferensial (korelasi kendall thau b, U mann whitney, kruskal wallis, analisis jalur, dan regresi berganda), dan analisis berpikir sistemik. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa akar penyebab kemiskinan menurut rumahtangga miskin pada tipologi kemiskinan perkotaan dan perdesaan bersifat hierarkhis, multi-faktor, dan multi-dimensional, yaitu: kurang produktifnya perilaku RTM, kurang normatifnya perilaku elitis, lemahnya kepribadian RTM, memudarnya sistem nilai budaya, kuatnya kepentingan elitis, ketimpangan infrastruktur, persa- ingan yang tidak adil, dan deprivasi kapabilitas aset produksi. Akar penyebab ke- miskinan yang paling menentukan, yaitu kurang produktifnya perilaku RTM, dan kurang normatifnya perilaku elitis. Faktor-faktor determinan yang mempengaruhi perilaku RTM pada tipologi ke- miskinan perkotaan, yaitu: modal sosial (tingkat partisipasi sosial), dan modal manu- sia (tingkat pendidikan formal, tingkat pendidikan nonformal, kepribadian melankolis, dan kepribadian plegmatis), sedangkan pada tipologi kemiskinan perdesaan, yaitu: modal sosial (tingkat partisipasi sosial, tingkat kekosmopolitan dan budaya gotong royong), modal alamiah (akses RTM terhadap sumberdaya alam), dan modal ma- nusia (kepribadian melankolis, dan kepribadian plegmatis). Faktor-faktor determinan yang secara langsung mempengaruhi kesejahteraan RTM pada tipologi kemiskinan perkotaan, yaitu: modal sosial (tingkat kepercayaan sosial dan budaya gotong royong), modal politik (akses terhadap kebijakan publik, dan kebijakan terhadap kemiskinan), dan modal fisikal (akses terhadap kelem- bagaan dan kondisi perumahan), sedangkan pada tipologi kemiskinan perdesaan, yaitu: modal alamiah (akses terhadap sumberdaya alam), modal fisikal (akses terhadap kelembagaan dan kondisi perumahan), modal finansial (tingkat penda- patan, dan sumber modal), dan perilaku RTM (aspek kognitif dan keterampilan). Strategi utama penanggulangan kemiskinan dan pemiskinan, yaitu: (1) pelem- bagaan Good governance, (2) peningkatan kapabilitas; (3) revitalisasi modal sosial, (4) advokasi kebijakan publik, (5) keterjaminan sosial, (6) pemberdayaan infrastruk- tur, (7) pemberdayaan ekonomi rakyat, dan (8) redistribusi aset produksi. Model pemberdayaan RTM, yaitu: model radar 1HP-6M-8S (1 hati berbasis nilai-nilai lokal dan global; 1 perilaku produktif dan normatif dari seluruh stakeholders pem- bangunan; 6 modal dasar berbasis mata pencaharian utama RTM; dan 8 strategi utama penanggulangan kemiskinan dan pemiskinan). Peran-peran strategis yang seyogianya dilakukan oleh stakeholders pem- bangunan dalam penanggulangan kemiskinan dan pemiskinan, yaitu: (a) pemerintah sebagai: fasilitator, akselerator, regulator, protektor, dan dirigent; (b) pelaku dunia usaha/pebisnis, sebagai: penghela atau pendorong kemitraan, investor, stimulator upah minimum yang manusiawi, dan pemberdaya melalui budaya coorporate social responsibility (CSR), dan (c) masyarakat sipil, khususnya penyuluh pembangunan, sebagai: motivator, fasilitator, edukator, advokator, lobitor, negosiator, aktivis, orga- nizer, dan penasehat.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcSocial problemsid
dc.titleAkar penyebab kemiskinan menurut rumah tangga miskin dan strategi penanggulangannya: kasus di Kota Ambon Provinsi Maluku, dan di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontaloid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordPoorid
dc.subject.keywordProverty problemikid
dc.subject.keywordUrbanid
dc.subject.keywordRural povertyid
dc.subject.keywordroots of povertyid
dc.subject.keywordfactors influenceid
dc.subject.keywordstrategyid
dc.subject.keywordmodelid
dc.subject.keywordrole of extensionid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record