Show simple item record

dc.contributor.advisorSaeni, M. Sri
dc.contributor.advisorJune, Tania
dc.contributor.advisorMattjik, Nurhayati Ansori
dc.contributor.advisor;Hardjomidjojo, Hartrisari
dc.contributor.authorSetyawati, Anggraeni Santi
dc.date.accessioned2023-05-15T04:28:47Z
dc.date.available2023-05-15T04:28:47Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117578
dc.description.abstractHujan asam adalah salah satu polutan sekunder yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman anggrek. Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui respon tanaman anggrek Vanda, Dendrobium dan Oncidium terhadap perlakuan simulasi hujan asam. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah (1) mendeteksi polutan S02 dan N02 yang menyebabkan terjadinya hujan asam di lokasi penelitian, (2) melakukan analisis daun setelah perlakuan untuk mengetahui jumlah stomata. klorofil, nitrogen, gula total, dan pH daun, (3) merancang model pencemaran udara oleh hujan asam terhaclap pertumbuhan tanaman anggrek. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan perlakuan faktorial yang disusun dalam rancangan acak kelompok menggunakan tiga faktor. Jenis tanaman anggrek (Vanda, Dendrobium, dan Oncidium) sebagai faktor pertama, derajat kemasaman (pH) air hujan (4.3, 4.9, dan 5.8) sebagai faktor kedua, dan frekuensi pemberian air hujan (1 kali, dan 2 kali seminggu) sebagai faktor ketiga. Setiap perlakuan dilaksanakan dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata antara perlakuan kemasaman air hujan (pH) dan frekuensi pemberian air hujan terhadap pertambahan tinggi tanaman dan . panjang daun. Ketiga jenis anggrek yang diperlakukan tidak mengalami penghambatan pertumbuhan pada pH air hujan yang di perlakukan. Untuk mengetahui ketahanan tanaman anggrek terhadap kemasaman air hujan, maka perlakuan kisaran pH diperlebar yaitu 2.0 -5.6. Hasilnya menunjukkan bahwa anggrek Oncidium sudah mengalami hambatan pada perlakuan pH 3, sedangkan anggrek Vanda dan Dendrobium masih dapat tumbuh pada pH 3. Jumlah stomata dan tebal daun merupakan spesifikasi daun yang berpengaruh terhadap masuknya hujan asam ke dalam daun. Dengan menggunakan program Visual Basic versi 6.0, dapat disusun model pencemaran udara oleh hujan asam dengan kriteria kemasaman air hujan, jumlah stomata, dan tebal daun sebagai pembatas. Hasil pemrosesan model menunjukkan bahwa pada anggrek Oncidium terjadi titik kritis respon tanaman terhadap hujan asam pada saat kandungan nitrogen daun 5.28 mg/I dan kandungan hidrogen 0.14 mg/1. Dari basil tersebut dapat disirnpulkan bahwa anggrek Vanda dan Dendrobium tidak sensitif , sedangkan anggrek Oncidium sensitif terhadap perlakuan sirnulasi hujan aasam.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleDampak dan model pencemaran udara oleh hujan asam terhadap pertumbuhan tanaman hias anggrek (Orchidaceae)id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordsimulasi hujan asamid
dc.subject.keywordtitik kritisid
dc.subject.keywordVandaid
dc.subject.keywordDendrobiumid
dc.subject.keywordOncidiumid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record