Show simple item record

dc.contributor.advisorSetiadi, Dede
dc.contributor.advisorQayim, Ibnul
dc.contributor.advisorGuhardja, Edi
dc.contributor.authorJamili
dc.date.accessioned2023-05-15T02:56:09Z
dc.date.available2023-05-15T02:56:09Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117567
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk menguraikan komposisi, kerapatan, keanekaragaman spesies, sebaran kelas diameter batang, pola zonasi mangrove, permudaan alami mangrove, menentukan kondisi komunitas mangrove dan menguji hubungan antara pola vegetasi mangrove dengan faktor abiotik di Pulau Kaledupa, Derawa dan Pulau Hoga Taman Nasional Wakatobi, serta hubungan zonasi mangrove di pulau Kaledupa dengan tinggi penggenangan. Sampling vegetasi dilakukan dengan metode transek garis dan metode plot (Muller - Dombois & Ellenberg 1974; Cintron et al. 1980; Cintron & Novelli 1984). Dari masing-masing pulau dibuat 3 buah garis transek secara kontinyu memotong komunitas mangrove, mulai formasi mangrove paling depan (arah laut) sampai formasi paling belakang (arah darat), dengan luas plot 10 x 0 m. Jumlah total plot di Pulau Kaledupa sebanyak 101 plot, Pulau Derawa 35 plot dan di Pulau Hoga 23 plot. Dari masing-masing plot didata, meliputi nama spesies, ukuran lingkar batang setinggi dada (dbh), dan jumlah individu masing-masing spesies mangrove strata pohon, tiang dan strata sapihan. Untuk strata semai didata nama spesies dan jumlah individu masing-masing spesies. Pengambilan contoh subtrat mangrove menggunakan bor tanah (corer) dengan teknik composite sample pada setiap plot pengamatan. Pengambilan data periode dan tinggi penggenangan air pasang menggunakan suatu alat dan metode yang dikembangkan sendiri oleh peneliti. Data sekunder meliputi : letak geogafi, kondisi topografis, kualitas perairan, potensi sumberdaya dan permasalahan dalam pengelolaan sumberdaya laut serta aksesibilitas kawasan dari Balai Taman Nasional Wakatobi dan Bapeda Kabupaten Wakatobi. Data iklim Sulawesi Tenggara dan data curah hujan Kabupaten Wakatobi dari Stasiun Meteorologi Maritim Kendari. Analisis struktur vegetasi meliputi : Kerapatan Relatif (KR), Dominansi Relatif (DR), Frekuensi Relatif (FR), dan Nilai Penting (NP) dari masing-masing lokasi penelitian, mengacu rumus Cox, (1979). Keanekaragaman spesies menggunakan Indeks Shannon-Wienner, kekayaan spesies dengan Margalef Indeks, dan kemerataan spesies dengan Pielou Indeks. Penentuan zonasi mangrove menggunakan nilai kerapatan relatif masing-masing spesies dari setiap plot pengamatan. Nilai kerapatan relatif ini kemudian diplotkan pada bidang 2 dimensi. Penentuan permudaan alami mangrove mengacu pada SK Direktur Jenderal Kehutanan No.60/Kpts/DJ/I/1978 tentang pengelolaan hutan mangrove/ sylvikultur hutan payau. Penentuan sebaran kelas diameter batang menggunakan kriteria Daniel et al. (1979); Barbour et al. (1987). Data tentang tanah diketahui melalui analisis laboratorium, meliputi pH dengan metode analisis Elektrometri/pH-Meter, salinitas dengan Hand-Refraktometer, N dengan metode K-jedahl, P dengan Spektrofotometer (Bray I), K dengan metode Gravimetri, bahan organik tanah dengan Spektrofotometer, dan tekstur tanah dengan saringan bertingkat. Statistik ANOVA dimanfaatkan untuk melihat perbedaan faktor...dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)
dc.titleKarakteristik ekosistem mangrove pada pulau-pulau kecil di Taman Nasional Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggaraid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordfaktor abiotikid
dc.subject.keywordpulau-pulau kecilid
dc.subject.keywordTaman Nasional Wakatobiid
dc.subject.keywordzonasiid
dc.subject.keywordvegetasi mangroveid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record