Pendugaan parameter dan model genetik sifat umur pada kedelai
View/ Open
Date
1988Author
Arsyad, Darman Maudar
Guhardja, Edi;
Barizi;
Bey, Ahmad;
Winata, Livy;
Sumarno;
Metadata
Show full item recordAbstract
Umur tanaman kedelai yang pendek atau genjah mendapat perhatian yang penting dalam program pemuliaan kedelai di Indonesia. Maksud dari penelitian ini untuk mengetahui pola pewarisan atau model genetik dan beberapa parameter genetik sifat umur pada kedelai. Genotipe Lokon (berumur pendek), Kretek dan Nomor 1682 (kedua-duanya berumur panjang) digunakan sebagai tetua pada penelitian ini dalam kombinasi persilangan Lokon/Kretek dan Lokon/1682. Kemudian dibuat populasi genetik yang terdiri dari tetua (P1 dan P2), F1, F2, B1, dan B2. Penelitian dilakukan di dua lingkungan yaitu Bogor (260 m dml) dan Pacet (1138 m dml) dengan rancangan kelompok dengan dua ulangan. Di kedua lingkungan tersebut (Bogor dan Pacet), pengaruh aditif gen-gen terhadap umur berbunga, umur masak dan umur reproduksi sangat atau lebih penting, sedangkan pengaruh dominan gen-gen dapat diabaikan. Selain itu tidak terdapat pengaruh interaksi gen-gen non-alelik terhadap umur berbunga, umur masak dan umur reproduktif pada kedelai. Ragam genetik umur masak jauh lebih besar dibandingkan dengan ragam genetik umur berbunga dan umur reproduktif pada kedua populasi persilangan yang dipelajari di kedua lokasi penelitian. Heritabilitas umur berbunga dan umur masak berkisar dari 0.7-0.9 dan heritabilitas umur reproduktif berkisar 0.6-0.8. Pada populasi persilangan Lokon/1682 ditemukan korelasi fenotipik dan genotipik positif yang erat antara umur berbunga dan umur reproduktif. Umur berbunga dan umur reproduktif pada kedelai mempunyai korelasi fenotipik dan genotipik positif yang erat dengan umur masak pada kedua populasi persilangan yang dipelajari di kedua lokasi penelitian. Genotipe yang genjah didataran rendah juga relatif genjah di dataran tinggi, dan genotipe yang berumur dalam di dataran rendah juga relatif berumur dalam di dataran tinggi. Implikasi hasil penelitian ini adalah seleksi pada sifat umur berbunga, umur masak dan umur reproduktif dapat dilakukan mulai pada generasi awal (F2) berdasarkan individu tanaman (metode seleksi pedigree). Sebagai langkah lanjut dari penelitian ini, maka populasi persilangan Lokon/Kretek dan Lokon/1682 perlu diseleksi ke arah umur masak yang genjah dan daya hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Lokon.
Collections
- DT - Agriculture [731]