Disain Model Penyediaan Energi listrik yang Berkelanjutan di Pulau Jawa
View/ Open
Date
2013Author
Abdurrahman, Saleh
Pramudya, Bambang
Sutjahjo, Surjono Hadi
Tambunan, Armansyah H.
Metadata
Show full item recordAbstract
Listrik merupakan salah satu jenis energi yang sangat vital dan menjadi
kebutuhan dasar di berbagai sektor khususnya sektor rumah tangga dan sektor
industri. Gangguan terhadap pasokan listrik menyebabkan aktifitas masyarakat
dan dunia industri terganggu. Kebutuhan energi listrik Pulau Jawa ditentukan oleh
perkembangan pertumbuhan kegiatan perekonomian khususnya sektor industri
serta pertambahan penduduk. Dengan berbagai kelebihan infrastruktur yang
dimiliki Pulau Jawa dibanding pulau-pulau lainnya maka bisa diperkirakan bahwa
Pulau Jawa terus akan menjadi sasaran investasi diberbagai sektor termasuk sektor
industri sehingga meningkatkan kebutuhan terhadap listrik. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut diperlukan pasokan bahan bakar pembangkit yang juga akan
semakin besar. Pada saat ini, sebagian besar energi primer yang digunakan di
Pulau Jawa adalah bahan bakar fosil khususnya batubara dan gas bumi. Dominasi
penggunaan bahan bakar fosil untuk pembangkit ini disebabkan beberapa hal.
Pertama, biaya pembangkitan tenaga listrik dari bahan bakar fosil, terutama
batubara, lebih murah dibandingkan dengan sumber energi terbarukan. Kedua,
bahan bakar fosil mudah ditransportasikan dan dapat disimpan. Ketiga, adanya
subsidi bahan bakar fosil terutama BBM yang menyebabkan harga energi
terbarukan tidak dapat bersaing. Keempat, bahan bakar fosil dapat dibangun
dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan dalam jumlah besar seperti pada
sistem interkoneksi Pulau Jawa. Dengan kecenderungan ini maka Pulau Jawa
akan sangat bergantung pada impor bahan bakar fosil baik dari pulau-pulau lain
maupun dari luar negeri. Kondisi ini tidak akan mudah karena daerah lainnya
mulai membutuhkan energi yang semakin besar. Kondisi ini menyebabkan
ketahanan energi Pulau Jawa menjadi rentan apabila terjadi gangguan terhadap
pasokan energi sebagai bahan bakar pembangkit listrik Pulau Jawa. The demand for electricity grows at more than 7%/year and will remain
so to meet Indonesia’s long term plan as developed country in 2025, causing
some massive construction of new power plant, mainly from fossil fuels. This
research aimed at analysing the status of sustainability of electricity generation
in Java and design sustainable electricity supply for the island. Analysis of
sustainability was conducted using Multi Dimensional Scaling. Out of 6
dimension of sustainability analysed, only socio-cultural dimension met the index
of sustainability. To provide better perspective on desired policy measures in
achieving sustainable electricity supply, an Anaytical Hierarchy Process was
used. The study showed that the priority of alternative strategy to support
sustainable electricity supply was the recalculation of electricity tariff to express
its economic value. In modeling sustainable electricity supply in Java, 3 scenarios
were developed namely Business as Usual, Moderate and Optimistic scenarios. In
moderate scenario, greenhouse gas emission reduction was set at 3% and
renewable was set at 10-50% of total resources while in optimistic scenario,
greenhouse gas reduction was set at 6% and renewable energy was optimized to
100%. With the reduction of energy elasticity and the optimization of renewable
energy, greenhouse gas emission can be reduced, and the profile of fuel mix is
improved.