dc.description.abstract | Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Gili Matra merupakan salah satu dari
8 Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA) yang telah
diserahterimakan pengelolaannya dari Kementerian Kehutanan kepada
Kementerian Kelautan dan Perikanan sesuai Berita Acara (BA) Nomor:
BA.01/Menhut-IV/2009 - BA.108/MEN.KP/III/2009 tanggal 4 September 2009.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
Kep.67/Men/2009 dan mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun
2007 tentang Konservasi Sumberdaya Ikan (KSDI), nomenklatur kawasan
konservasi perairan ini disesuaikan menjadi Taman Wisata Perairan (TWP) Pulau
Gili Ayer, Gili Meno, dan Gili Trawangan atau disebut juga TWP Gili
Matra.Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KPPN) ini telah berkembang pesat
menjadi kawasan konservasi berbasis wisata bahari yang banyak dikunjungi oleh
wisatawan domestik maupun manca negara, mengingat beragam potensi dan daya
tarik keindahan sumberdaya alam yang dimilikinya. Namun demikian, kawasan
ini juga mengalami beragam permasalahan yang meliputi masalah sosial-budaya,
ekonomi dan lingkungan.
Perpindahan kewenangan pengelolaan, berubahnya landasan hukum dan
nomenklatur kawasan serta beragam permasalahan yang dihadapi di TWP Gili
Matra mengharuskan perlunya dilakukan pengkajian keefektifan dan
keberlanjutan pengelolaan kawasan konservasi ini, untuk selanjutnya menentukan
pilihan strategi pengelolaan TWP kedepan secara berkelanjutan. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mendesain pengelolaan TWP Gili Matra yang efektif, melalui:
(1) Analisis kebijakan pengelolaan TWP Gili Matra;
(2) Analisis kondisi terkini dan permasalahan dalam pengelolaan TWP Gili
Matra;
(3) Analisis keberlanjutan pengelolaan TWP Gili Matra;
(4) Penyusunan prioritas strategi pengelolaan TWP Gili Matra.
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer meliputi kondisi dan permasalahan yang ada di kawasan berdasarkan
kriteria aspek lingkungan (ekologi dan biofisik), sosial-ekonomi-budaya, tata
kelola serta pendanaan. Data primer dikumpulkan melalui cara pengukuran,
pengamatan dan wawancara langsung dengan berbagai sumber yang memiliki
kompetensi berkaitan dengan bidang pengelolaan kawasan konservasi perairan.
Data sekunder terdiri dari data aspek lingkungan (ekologi dan biofisik);
sosial, ekonomi dan budaya; serta tata kelola dan kelembagaan pengelolaan
kawasan konservasi. Data ini dibutuhkan untuk mengidentifikasi elemen dan sub
elemen yang berpengaruh terhadap pengelolaan TWP Gili Matra. Data sekunder
dikumpulkan dengan cara desktop study dari berbagai sumber, antara lain:
dinas/instansi terkait, Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian, Lembaga Swadaya
Masyarakat, publikasi ilmiah seperti: buku, jurnal, disertasi, dan laporan hasil
penelitian lainnya...dst | id |