Show simple item record

dc.contributor.advisorEriyatno
dc.contributor.advisorSardjadidjaja, Rukman
dc.contributor.advisorZain, Alinda F.M.
dc.contributor.authorKurniawan, Rachman
dc.date.accessioned2023-05-10T03:01:02Z
dc.date.available2023-05-10T03:01:02Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117426
dc.description.abstractKawasan Karst Maros-Pangkep (KKMP) yang memiliki tipe karst menara (tower karst) yang sangat khas terletak di Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan, merupakan salah satu kawasan karst yang direkomendasikan menjadi kawasan alam warisan dunia (natural world heritage, NWH). Secara umum kawasan ini dan kawasan karst lainnya hanya dikenal sebagai kawasan yang memiliki potensi bahan galian untuk bahan bangunan dan bahan baku semen. Sesungguhnya kawasan ini juga memiliki potensi lain yang tida.k kalah penting, yaitu nilai ekonomi seperti lahan pertanian, obyek wisata alam dan pertambangan, nilai sosial budaya seperti situs arkeologi dan areal peribadatan, serta nilai jasa lingkungan (environmental seNices) seperti sumberdaya air, keanekaragaman hayati dan keunikan bentang alam. Penelitian ini bertujuan menentukan model pengelolaan KKMP secara berkelanjutan dengan memanfaatkan pendekatan sistem secara hard systems dan soft systems. Pendekatan hard systems dilakukan melalui penelitian tentang batas kawasan, perubahan penutupan lahan, potensi sumberdaya air, valuasi ekonomi, situs budaya, dan sistem dinamik KKMP. Sementara pendekatan soft systems dilakukan melalui legal review terhadap kebijakan yang sudah ada, pengumpulan preferensi stakeholders dan para pakar, serta penentuan prioritas pengelolaan menggunakan Analytical Hierarchy Process. Kedua pendekatan sistem ini melandasi perancangan model konseptual kebijakan pengelolaan KKMP secara sistemik guna pencapaian pengelolaan yang berkelanjutan. Kebijakan yang disusun meliputi kebijakan mengenai status kawasan, konservasi lingkungan, stabilisasi sosial-budaya dan nilai ekonomis KKMP. Hasil analisis sistem dan simulasi pengelolaan KKMP ini dijadikan bahan rekomendasi bagi penentuan kebijakan. Data pendukung diperoleh dari BPS, Dinas Pariwisata, PDAM, Dinas PSDA, Dinas Pertambangan dan Energi, serta Balai Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung (TN Babul). Data spasial diperoleh dari LAPAN, Bakosurtanal, serta Dirjen Geologi dan Sumberdaya Mineral diolah dan dikombinasikan dengan data pendukung menggunakan pengolahan data citra satelit serta analisis spasial dalam Sistem lnformasi Geografis. Potensi sumberdaya air dianalisis melalui korelasi curah hujan dan tinggi muka air sungai sekitar KKMP selama 30 tahun terakhir. Preferensi stakeholders diperoleh dari responden masyarakat, pengunjung KKMP dan instansi terkait melalui kuisioner dan beberapa diantaranya diwawancarai secara lebih mendalam (indepth inteNiew). Survey pengambilan sampel ini terdiri dari responden masyarakat dilakukan di 5 kecamatan di sekitar KKMP, responden pengunjung tempat rekreasi Bantimurung, eks-Taman Wisata Alam Goa Pattunuang, dan Tempat Pra Sejarah Sumpang Bita, serta responden tokoh masyarakat, instansi, lembaga penelitian, dan LSM. Survey pakar dilakukan terhadap pakar dari instansi pemerintah (PPLH Regional, LIPI, TN Babul, Puslitbang Geologi, Bapedalda, dan Distamben), perguruan tinggi (UNHAS, 1TB, UGM), dan Lembaga Swadaya Masyarakat (Hikespi, Korpala). Pengumpulan data primer untuk valuasi ekonomi dilakukan melalui survey langsung untuk mengukur kesediaan membayar (willingness to pay) responden pada suatu upaya konservasi dan kesediaan untuk menerima (willingness to accept) ganti rugi jika..dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleSistem pengelolaan kawasan karst maros-pangkep Provinsi Sulawesi Selatan secara berkelanjutanid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordpendekatan sistem, pengelolaan berkelanjutan, KKMP.id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record