Sifat finotipik domba Priangan di Kabupaten Pandeglang dan Garut
View/ Open
Date
1996Author
Mulliadi N, Dudung
Martojo, Harimurti
Natasasmita, Asikin
Sukra, Yuhara
Mattjik, A. Ansori
Supriatna, Iman
Metadata
Show full item recordAbstract
Populasi domba antar daerah di Jawa Barat sangat beragam. Domba Priangan merupakan bangsa domba yang diduga hasil persilangan tiga bangsa yaitu domba Merino, Kaapstad dan Lokal yang terbentuk secara spontan. Sejak terbentuknya seratus tiga puluh tahun yang lalu domba ini tidak diilcuti dengan seleksi yang memantapkan sifat-sifat domba Priangan. Adanya mobilitas antar daerah, masuknya domba impor, · terjadinya perkaw:inan tidak terkontrol serta tidak adanya program pemuliaan yang terarah, mengakibatkan terganggunya sifat-sifat genetik domba Priangan. Dipihak lain dalam program pembangunan peternakan perlu adanya pelestarian terhadap bangsa ternak asli, sebagai sumber plasma nutfah dan keragaman genetik.
Untuk hal itu telah dilakukan penelitian dengan tujuan mengkaji perbedaan sifat fenotipik lcuantitati( lcualitatif, perbedaan bentuk morfologis dan protein darah (albumin, post-albumin, transferin, post-transferin, hemoglobin), serta menetapkan ciri-ciri khas domba Priangan dan domba Lokal dengan memanfaatkan analisis Komponen Utama dan analisis Pengelompokan.
Penelitian menggunakan domba umur satu, dua dan tiga tahun, jenis kelamin jantan dan betina (tidak bunting dan tidak laktasi) rnilik peternakan rakyat di Kabupaten Pandeglang dan Garnt. Data diperoleh dengan mengulcur langsung domba yang dipelihara petani/petemak, berupa ulcuran-ulcuran tubuh, sifat morfologi tubuh, warna dan pola wama serta protein darah yang dikelompokan ke dalam sifat kuantitatif dan kualitatif Jumlah domba yang dianalisis 2.084 ekor jantan 4.210 ekor betina dan sampel darah 154 ekor.
Collections
- DT - Animal Science [343]