Estimasi ketersediaan air sungai bawah tanah dan pemanfaatan berkelanjutan di Kawasan Karst Maros Sulawesi Selatan
View/ Open
Date
2013Author
Arsyad, Muhammad
Pawitan, Hidayat
Sidauruk, Paston
Putri, Eka Intan Kumala
Metadata
Show full item recordAbstract
Sulawesi Selatan merupakan bentangan alam yang unik mempunyai bentuk tipe
menara (tower karst). Kawasan ini mempunyai kekayaan sumberdaya alam
berupa batu gamping untuk bahan bangunan dan bahan baku semen. Selain itu,
juga mempunyai berbagai sumberdaya alam lain seperti hayati, air, wisata alam,
sehingga daerah ini mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi. Sehingga,
penelitian ini dilakukan untuk menganalisis keterkaitan antara sumberdaya air dan
nilai ekonomi Kawasan Karst Maros.
Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi ketersediaan air sungai bawah
tanah dan pemanfaatan berkelanjutan di Kawasan Karst Maros Sulawesi Selatan.
Untuk mencapai tujuan utama tersebut, maka ada beberapa tujuan khusus, yakni:
1) mengkaji karakteristik Kawasan Karst Maros Sulawesi Selatan menurut kondisi
sungai bawah tanahnya, 2) menganalisis aliran sungai bawah tanah Kawasan
Karst Maros Sulawesi Selatan, dan 3) menganalisis nilai ekonomi pemanfaatan
yang berkelanjutan sungai bawah tanah di Kawasan Karst Maros Sulawesi
Selatan.
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sifat fisik
medium kawasan karst, yakni densitas, porositas dan permeabilitas medium dan
data bidang pertanian dan pariwisata. Data pendukung dari BPS Kabupaten
Maros, BMKG, Dinas Pariwisata, dan PDAM. Kegiatan pengumpulan data
penelitian di lokasi penelitian sampai analisis dilaksanakan mulai pada bulan Mei
2010 sampai bulan Juni 2013. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap.
Tahap pertama adalah menganalisis karakteristik, mengidentifikasi gua dan flora
yang terdapat di Kawasan Karst Maros. Kedua, adalah menganalisis profil aliran
sungai bawah tanah di Kawasan Karst Maros dengan data curah hujan sebagai
faktor penentu ketersediaan debit air sungai bawah tanah, dan data debit air di
Kawasan Karst Maros. Ketiga adalah menganalisis nilai ekonomi pemanfaatan
yang berkelanjutan air sungai bawah tanah di Kawasan Karst Maros pada bidang
pertanian, pariwisata dan PDAM.
Estimasi ketersediaan air sungai bawah tanah dilakukan melalui analisis
persamaan regresi antara curah hujan dan debit air di Kawasan Karst Maros
selama 20 tahun (1990-2010). Karakteristik medium kawasan karst, berupa
densitas, porositas, dan permeabilitas dilakukan dengan uji sampel dan analisis di
laboratorium. Untuk data gua dan flora Sulawesi Selatan, diperoleh dari data
sekunder. Tanggapan responden terhadap nilai ekonomi Kawasan Karst Maros,
dianalisis dengan melibatkan kuisioner 183 responden untuk bidang pertanian,
dan 243 responden untuk pengunjung pariwisata.
Hasil analisis menunjukkan, bahwa sifat fisik medium Kawasan Karst
Maros terdiri dari tanah kapur dengan porositas 45,17% dan tanah liat dengan
porositas 77,30%. Karakteristik sampel menunjukkan bahwa tanah lempung
mempunyai kecenderungan lebih besar dibanding tanah kapur pada berat air,
porositas, kadar air, dan volume pori. Wet density (densitas basah) tanah kapur
1,65 gram/cm3 dan tanah lempung 1,82 gram/cm3. Dry density (densitas kering)
tanah kapur dan tanah lempung masing-masing 1,14 cm3 dan 0,96 cm3. Untuk,
permeabilitas batuan lempung 35x10-3 cm/s, batuan kapur menunjukkan
permeabilitasnya rendah yakni sebesar 7,33x10-8 cm/s. Harga permeabilitas
sampel menunjukkan tanah di Kawasan Karst Maros tidak mudah meloloskan air,
sehingga dibutuhkan waktu yang lama untuk meloloskan air ke rekahan-rekahan
batuan di kawasan karst. Harga degree of saturation (Sr) batuan lempung 53,48%
dan batuan kapur 68,16%. dst...