Dampak perubahan komponen sistem inovasi padi terhadap Sektor Pertanian dan Kemiskinan
View/ Open
Date
2013Author
Mardianto, Sudi
Sinaga, Bonar M
Firdaus, Muhamad
Syafaat, Nizwar
Metadata
Show full item recordAbstract
Upaya peningkatan produksi bahan pangan ke depan akan semakin berat,
karena harus menghadapi 3 tantangan utama, yaitu: (1) perubahan iklim global,
(2) semakin terbatasnya sumberdaya air dan lahan, dan (3) peningkatan harga input pertanian.
Sementara dari sisi permintaan, tantangan utamanya adalah (1) peningkatan jumlah penduduk dan
pendapatan masyarakat, (2) perubahan preferensi konsumen, dan (3) meningkatnya permintaan bahan
baku biofuel. Upaya peningkatan produksi padi (beras) juga akan menghadapi berbagai tantangan ini.
Politisasi terhadap gejolak produksi dan harga beras, mendorong pemerintah untuk tetap
memberikan prioritas terhadap program peningkatan produksi padi. Untuk itu, penelitian ini
bertujuan: (1) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem inovasi padi; (2)
melakukan simulasi dampak kebijakan komponen sistem penciptaan, penyaluran, dan penerimaan
teknologi terhadap kinerja sektor pertanian dan kemiskinan; dan (3) merumuskan rekomendasi
kebijakan pengembangan sistem inovasi padi yang efektif dan efisien.
Jenis data yang digunakan dalam kajian ini adalah data sekunder selama kurun waktu 1974 – 2011.
Metode analisis meliputi: (a) analisis deskriptif dan (b) analisis regresi yaitu sistem persamaan
simultan. Secara keseluruhan, model yang dibangun terdiri atas 29 persamaan yang terdiri dari 19
persamaan struktural dan
10 persamaan identitas. Identifikasi model menununjukkan bahwa semua persamaan bersifat over
identified. Pendugaan menggunakan metode 2SLS.
Hasil identifikasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi sistem penciptaan, penyaluran,
dan penerima teknologi, menunjukkan bahwa: (a) anggaran BBPadi sebagai bagian dari sistem
penciptaan teknologi padi terbukti secara nyata dan positif dipengaruhi alokasi anggaran Badan
Litbang Pertanian dan kebutuhan beras domestik. Sementara itu, jumlah varietas unggul padi yang
dihasilkan dipengaruhi secara nyata dan positif oleh alokasi anggaran BBPadi; (b) jumlah Penyuluh
Pertanian Lapangan (PPL) sebagai aktor utama sistem penyaluran teknologi perkembangannya
dipengaruhi secara nyata dan positif oleh jumlah kelompok tani dan perkembangan luas tanam sawah
yang menggunakan benih unggul. Sementara produksi benih unggul padi dipengaruhi secara nyata dan
positif oleh harga benih unggul padi dan jumlah varietas unggul yang dihasilkan oleh BBPadi; (c)
luas tanam sawah yang menggunakan benih unggul sebagai indikator tingkat adopsi teknologi
dipengaruhi secara nyata dan positif oleh harga
benih unggul padi, jumlah KUD, dan produksi benih unggul.
