Rancang bangun model berbasis agen untuk pengembangan agroindustri udang di kawasan minapolitan
View/ Open
Date
2013Author
Mu'tamar, Mohammad Fuad Fauzul
Eriyatno
Soewardi, Kadarwan
Machfud
Metadata
Show full item recordAbstract
Agroindustri merupakan komponen penting dalam jaringan rantai pasok komoditas perikanan maupun pertanian. Agroindustri udang sebagai salah satu jenis agroindustri merupakan salah satu industri yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi komoditas udang. Posisi strategis dari agroindustri udang dalam jaringan rantai pasok, menjadikan keberadaan industri ini perlu dipertahankan keberlanjutannya. Keberlanjutan agroindustri udang salah satunya sangat bergantung pada kondisi pasokan komoditas udang. Pasokan bahan baku agroindustri udang bergantung pada produksi komoditas tersebut. Produksi udang yang meningkat akan meningkatkan pasokan bahan baku. Semakin tinggi pasokan bahan baku, maka keberlanjutan agroindustri udang semakin meningkat. Begitu juga sebaliknya, penurunan produksi udang mengakibatkan terganggunya pasokan bahan baku dan berdampak terancamnya keberlanjutan agroindustri udang.
Komoditas udang dalam tahun-tahun terakhir mengalami kecenderungan penurunan produksi. Penurunan produksi udang terlihat pada tahun 2009, sebesar 350 ribu ton lebih kecil dari tahun sebelumnya yang mencapai 410 ribu ton. Produksi tahun 2009 tersebut menurun dari target yang telah ditetapkan sebesar 540 ribu ton. Salah satu usaha meningkatkan produksi udang yang diusahakan pemerintah adalah dengan program Minapolitan. Minapolitan merupakan konsepsi pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan berbasis kawasan berdasarkan prinsip-prinsip terintegrasi, efisiensi, berkualitas dan percepatan. Konsep Minapolitan bertujuan untuk meningkatkan produksi, produktivitas, kontinuitas pasokan dan kualitas produk perikanan dan kelautan serta menjaga kelestarian lingkungan. Peningkatan produksi ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat perikanan dan keberlanjutan Minapolitan. Komoditas udang menjadi salah satu komoditas unggulan yang diusahakan dalam pengembangan kawasan Minapolitan.
Kendala dalam mencapai keberlanjutan agroindustri udang seperti kurangnya pasokan bahan baku, rendahnya tingkat pendapatan petambak, perbedaan kepentingan antar pelaku dalam klaster serta adanya isu-isu pencemaran lingkungan menyebabkan kompleksitas dalam pengembangan agroindustri udang di kawasan Minapolitan semakin tinggi. Kompleksitas permasalahan tersebut diharapkan dapat dipecahkan melalui pendekatan berbasis agen. Pendekatan model berbasis agen, diharapkan mampu menyelesaikan kompleksitas permasalahan tersebut dengan mengidentifikasi semua perilaku agen yang ada dalam klaster Minapolitan dan interaksinya, sehingga dapat memprediksi kinerja pengembangan agroindustri udang di kawasan Minapolitan berdasar paradigma pembangunan berkelanjutan.