Show simple item record

dc.contributor.advisorChikmawati
dc.contributor.advisorTatik, Hartana
dc.contributor.advisorAlex, Rifai
dc.contributor.advisorMA, Sobir
dc.contributor.authorZumaidar
dc.date.accessioned2023-05-08T05:51:12Z
dc.date.available2023-05-08T05:51:12Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117322
dc.description.abstractSalak adalah tumbuhan asli daerah tropis yang tergolong ke dalam marga Salacca. Marga ini tersebar di Burma, Indocina, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatra, Borneo, Philipina, dan Jawa. Berdasarkan struktur pada kulit buah yang bersisik, maka marga ini dianggap berada pada tahap yang lebih primitif dibandingkan Calamus, Daemonorops, dan marga lain dari Lepidocaryeae. Namun sampai saat ini belum ada literatur yang mendeskripsikan seluruh jenis salak yang tersebar di dunia. Peluang besar untuk mendapatkan jenis baru dari salak disebabkan karena perbungaan salak dioesis sehingga proses spesiasi diduga masih terus berlangsung hingga saat ini. Penelitian mengenai keanekaragaman salak yang ada di Indonesia juga masih terbatas. Penelitian ini mencakup jenis salak liar dan budi daya. Tujuan penelitian ini adalah menyajikan deskripsi jenis-jenis salak yang ada di dunia dan persebarannya serta membuat kunci identifikasi jenis dan kultivar; menganalisis keanekaragaman molekuler salak Jawa dan salak Bali; menganalisis keanekaragaman morfologi dan molekuler salak Sidempuan; dan mengidentifikasi salak potensial di Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan baru bagi ilmu pengetahuan khususnya penemuan jenis baru dan deskripsi jenis-jenis salak yang ada di dunia. Jenis-jenis salak liar merupakan sumber plasma nutfah bagi pengembangan salak budi daya. Keanekaragaman morfologi dan genetik salak Sidempuan (Salacca sumatrana) serta genetik salak Jawa (Salacca zalacca var. zalacca) dan salak Bali (Salacca zalacca var. amboinensis) dapat menggambarkan variasi dari kultivar kedua jenis tersebut. Hasil analisis molekuler diharapkan dapat memberikan indikasi ada tidaknya pemisahan antara salak Jawa dan salak Bali. Revisi marga salak didasarkan pada pengamatan spesimen herbarium yang mewakili 19 jenis salak yang berasal dari Herbarium Bogoriense, Bogor; Herbarium Leiden, Belanda; Herbarium Kewense, Inggris dan pustaka jenis-jenis salak. Keanekaragaman salak budi daya diamati pada dua jenis yaitu S. zalacca dan S. sumatrana, sedangkan pencarian salak potensial diamati pada lima jenis salak budi daya. Pengamatan morfologi pada seluruh tanaman salak meliputi karakter organ vegetatif dan generatif. Pengamatan molekuler dilakukan dalam beberapa tahapan yang terdiri atas isolasi, restriksi dan ligasi, preamplifikasi, dan amplifikasi menggunakan penanda AFLP dengan dua kombinasi primer yaitu EcoRI- ACT dan Mse1-CAT serta kombinasi lainnya yaitu EcoRI- ACC dan Mse1-CTT. Analisis data morfologi dan molekuler diolah dengan menggunakan metode UPGMA melalui program NTSYS (Numerical Taxonomy and Multivariate System) versi 2.02. Data mengenai rasa, warna daging buah, kadar gula dan kandungan tanin dianalisis dengan menggunakan Program R.3.0. Jumlah salak (Salacca) yang terdapat di dunia saat ini adalah 23 jenis yang terbagi ke dalam dua seksi dari marga Salacca. Seksi Leiosalacca terdiri atas dua jenis dan seksi Salacca terdiri atas 21 jenis. Salacca acehensis adalah jenis baru yang ditemukan di Sumatra, khususnya Provinsi Aceh dan Sumatra Utara. Borneo memiliki 11 jenis salak dan merupakan pusat keanekaragaman salak dunia...dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)
dc.titleBeberapa gatra biosistematika salacca (Arecaceae)id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordjenis baru, kultivar, morfologi, penanda AFLP, Salaccaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record