Perancangan Proses Co-composting dan Nano Teknologi untuk Penanganan Limbah Padat Industri Gula
View/ Open
Date
2014Author
Ismayana, Andes
Indrasti, Nastiti Siswi
Suprihatin, Suprihatin
Maddu, Akhiruddin
Metadata
Show full item recordAbstract
Sebagaimana agroindustri lainnya, industri gula tebu memiliki tantangan besar dalam pemanfaatan yang tepat dari limbah padatnya, yaitu bagas, blotong dan abu ketel. Bagas telah banyak digunakan secara luas sebagai bahan bakar saat produksi gula, dan sisanya digunakan sebagai pakan, pupuk organik, pulp, papan partikel, dan kanvas rem. Pemanfaatan bagas lainnya yang sedang dikembangkan adalah pembuatan amylase, asam sitrat, dan selulosa asetat. Blotong dimanfaatkan juga sebagai bahan produksi kompos (bersama-sama dengan abu ketel) dan juga sebagai briket bahan bakar. Abu ketel memiliki potensi dalam produksi gel silika As of other agro-industries, sugarcane industry has also a major challenge in the proper utilization of its solid waste, namely, bagasse, filter cake, and boiler ash. In practice, bagasse has been used extensively as feed for boiler for sugarcane processing, however, the rest is usually used for animal feed ingredients, organic fertilizer, pulp, particle board, and brake pad. Advanced technique has also been developed for production of chemicals such as amylase, citric acid and cellulose acetate from the bagasse. Filter cake, has been used for the production of compost (either solely or mixed with boiler ash), and has also been compacted into briquettes for fuel. The boiler ash, while is less interesting to use, has also had a potential use in the production of silica gel.