Show simple item record

dc.contributor.advisorGunawan, Andi
dc.contributor.advisorMachfud
dc.contributor.advisorHikmat, Agus
dc.contributor.authorKusumoarto, Andrianto
dc.date.accessioned2023-05-02T04:24:07Z
dc.date.available2023-05-02T04:24:07Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117219
dc.description.abstractKawasan pertambangan Gunung Pongkor merupakan kawasan ekosistem hutan dataran rendah. Kawasan ini memiliki potensi kapasitas lanskap, potensi keanekaragaman biofisik, potensi keanekaragaman nilai estetika visual, potensi keanekaragaman hayati, dan potensi keberadaan obyek ekowisata untuk pengembangan ekowisata berbasis karakter lanskap. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) menganalisis karakter lanskap kawasan pertambangan Gunung Pongkor; 2) menganalisis kondisi biofisik, estetika visual, sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat serta obyek ekowisata di kawasan pertambangan Gunung Pongkor yang mendukung pengembangan ekowisata; dan 3) membuat model kesesuaian lahan, model kelembagaan, dan model desain konseptual kawasan ekowisata berbasis karakter lanskap pada pertambangan Gunung Pongkor. Metode evaluasi kesesuaian lahan digunakan untuk mengevaluasi kesesuaian lahan untuk ekowisata berbasis karakter lanskap pada pertambangan Gunung Pongkor. Interpretive structural modelling (ISM) digunakan untuk mengidentifikasi dan menstrukturkan elemen kelembagaan pengembangan kawasan ekowisata berbasis karakter lanskap pada pertambangan Gunung Pongkor. Metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif digunakan untuk membuat desain konseptual kawasan ekowisata berbasis karakter lanskap pada pertambangan Gunung Pongkor. Dalam menentukan kesesuaian penggunaan suatu kawasan untuk ekowisata maka perlu dilakukan penilaian perbandingan berpasangan antar komponen. Komponen obyek ekowisata merupakan komponen yang paling penting yang harus dipertimbangkan keberadaannya, dibandingkan dengan 3 komponen lainnya. Komponen biofisiksosek merupakan komponen yang lebih penting dibandingkan dua komponen lainnya. Komponen kapasitas lanskap lebih penting dibandingkan dengan komponen estetika visual. Kawasan ini memiliki area-area yang sesuai marginal untuk ekowisata seluas 41,4798 Ha (45,77%), area-area yang tidak sesuai seluas 11,0768 Ha (12,22%). Terdapat area yang tidak dapat diklasifikasi seluas 38,0613 Ha (42,00%). Hal ini menunjukkan bahwa kawasan ini didominasi oleh area-area yang sesuai marginal untuk ekowisata. Hampir seluruh area vegetasi baik pada landform cembung, cekung, dan datar yang berada di ruang terbuka hijau di kawasan ini sesuai marginal untuk ekowisata. Area perkebunan campuran pada landform cekung, cembung, dan datar juga memberikan kontribusi menjadi area yang sesuai marginal untuk ekowisata. Dalam hal ini, karakter lanskap di ruang terbuka hijau yang sesuai marginal untuk ekowisata adalah penutup lahan yang berada pada landform yang memiliki nilai estetika visual yang sangat tinggi dan merupakan tempat habitat flora dan fauna yang indah, unik, dan dilindungi karena hampir punah, rentan, serta kritis, serta gejala alam yang indah, unik, dan langka. Karakter lanskap di ruang terbangun yang sesuai marginal adalah penutup lahan yang berada pada landform yang memiliki estetika visual yang sangat tinggi dan merupakan obyek ekowisata yang indah, unik, langka, dan dilindungi karena hampir punah, rentan, serta kritis. Dalam proses pengembangan kawasan menjadi kawasan ekowisata, tujuan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan lingkungan dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang budaya masyarakat setempat merupakan elemen kunci. Dalam proses pengembangan tersebut, dibutuhkan master plan dan legalitas kawasan sebagai kawasan ekowisata. Beberapa kendala dalam proses pengembangan kawasan ini terutama belum adanya perubahan status dari kawasan hutan menjadi kawasan ekowisata dan lemahnya pengetahuan tentang konservasi sumberdaya alam dan lingkungan. Pelaku-pelaku kunci yang dibutuhkan dalam proses pengembangan kawasan ini yaitu Bappedalitbangda Kabupaten Bogor, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bogor, dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor. Keanekaragaman potensi yang ada, mendorong diperlukannya perencanaan dan desain kawasan untuk memanfaatkan potensi yang ada semaksimal mungkin dan menyelesaikan permasalahannya, untuk mencapai kawasan ekowisata berbasis karakter lanskap pada pertambangan Gunung Pongkor. Kawasan ini direncanakan sebagai kawasan ekowisata berbasis karakter lanskap. Zona yang direncanakan adalah zona atas yang berada pada ketinggian 570 – 670 mdpl, zona tengah yang berada pada ketinggian 490 – 570 mdpl, dan zona bawah yang berada pada ketinggian 390 – 490 mdpl. Zona atas direncanakan didominasi oleh ruang terbuka hijau dan ruang alami. Zona tengah direncanakan didominasi oleh ruang terbuka dan ruang terbangun. Zona bawah direncanakan didominasi oleh ruang terbangun, ruang terbuka, dan ruang terbuka hijau. Berdasarkan kondisi, potensi dan permasalahan yang ada, maka kawasan ekowisata ini terdiri dari 3 aktivitas utama yakni area-area yang berfungsi sebagai area agrotourism, area-area yang berfungsi sebagai area geotourism, dan area-area yang berfungsi sebagai area edutourism. Untuk melayani aktivitas ekowisata direncanakan area yang berfungsi sebagai area pelayanan dan area penyangga kawasan. Konsep bentuk ruang (spatial form) adalah menggabungkan angularcircular composite form (bentuk komposit melingkar bersudut) dengan rectilinear-angular composite form (bentuk komposit sudut bujursangkar). Konsep ini mendorong pergerakan lebih aktif namun santai, dimana kondisi ini dibutuhkan oleh pengunjung untuk menikmati kawasan ekowisata. Konsep sirkulasi yang menghubungkan antar ruang di dalam kawasan ini adalah pola garis organik dengan karakter garis sirkulasi yang direncanakan adalah fluid. Konsep pergerakan sirkulasi yang menghubungkan antar area didominasi dengan pergerakan direct. Beberapa pola sirkulasi di dalam area menggunakan pola pergerakkan angular (bersudut), sedangkan pada area vegetasi dan area alami menggunakan pola pergerakkan meandering (berkelok-kelokid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleDesain Konseptual Kawasan Ekowisata Berbasis Karakter Lanskap Pada Pertambangan Gunung Pongkorid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordtailing storage facilityid
dc.subject.keywordconceptual designid
dc.subject.keywordland suitability evaluationid
dc.subject.keywordcollaborative ecotourism developmentid
dc.subject.keywordanalytical heirarchy processid
dc.subject.keywordscenic beauty estimationid
dc.subject.keywordsemantic differentialid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record