Hubungan antara Aset Penghidupan dengan Strategi Penghidupan berbasis Gender pada Rumah Tangga Petani Desa Hutan
Date
2023Author
Gayatri, Putri
Abdulkadir-sunito, Melani
Shohibuddin, Mohamad
Metadata
Show full item recordAbstract
Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) telah membuka akses masyarakat desa hutan pada lahan pertanian dan sumber daya lain di dalam kawasan hutan yang dikelola oleh Perhutani. Bagaimana anggota masyarakat desa hutan, dan anggota rumahtangga laki-laki dan perempuan mengelola aset bagi penghidupannya pasca penetapan program PHBM ini penting untuk dikaji. Penelitian ini mengkaji kondisi aset penghidupan pasca penetapan program PHBM dan hubungannya dengan strategi penghidupan berbasis gender pada rumah tangga petani yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sangkanhurip di Desa Banjaran Wetan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang diperkuat dengan penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika LMDH berdampak pada kondisi aset penghidupan yang dikuasai rumah tangga. Terdapat rumah tangga yang cenderung melakukan strategi penghidupan yang lebih beragam, dibanding rumah tangga petani desa hutan lainnya. Penelitian juga menunjukkan adanya ketimpangan gender dalam akses terhadap aset penghidupan serta dalam pembagian peran dalam strategi penghidupan. Hasil uji hubungan menunjukkan bahwa modal alam dan fisik berhubungan dengan strategi intensifikasi-ekstensifikasi. Modal manusia, modal sosial dan modal finansial berhubungan dengan strategi diversifikasi. Modal alam, modal manusia dan modal finansial berhubungan dengan strategi migrasi. Lebih jauh, hasil uji hubungan menunjukkan bahwa akses laki-laki dan perempuan atas aset penghidupan berhubungan dengan pembagian kerja dalam strategi penghidupan. The Community-Based Forest Management Program (PHBM) has opened access for forest village communities to agricultural land and other resources within the managed forest areas by Perhutani. It is important to study how male and female members of forest village communities manage their livelihood assets after the implementation of PHBM. This research examines the condition of livelihood assets and their relationship with gender-based livelihood strategies among farmer households who are members of the Sangkanhurip Forest Village Community Institution (LMDH) in Banjaran Wetan Village, Banjaran District, Bandung Regency. This research quantitative research strengthened by qualitative research. The results show that the dynamics of LMDH affect the condition of livelihood assets controlled by households. There are households that tend to adopt more diverse livelihood strategies compared to other forest village farmer households. The research also reveals gender disparities in access to livelihood assets and in the division of roles in livelihood strategies. The results of the correlation test show that natural and physical capital are related to intensification-extension strategies. Human, social, and financial capital are related to diversification strategies. Natural, human, and financial capital are related to migration strategies. Furthermore, the results of the correlation test show that access to livelihood assets for men and women is related to the division of labor in livelihood strategies. So, further research is required to understand and address the gender disparities in accessing and managing livelihood assets under the PHBM program. Overall, this study provides insights for improving the implementation of PHBM and promoting gender-inclusive strategies for sustainable livelihoods in forest village communities