dc.description.abstract | Jagung (Zea mays) merupakan salah satu tanaman pangan utama di
Indonesia. Pemasukan benih jagung dari negara lain melalui kegiatan importasi
berpotensi membawa patogen yang belum dilaporkan keberadaannya di wilayah
NKRI, yaitu patogen yang termasuk organisme pengganggu tanaman karantina
golongan A1 (OPTK A1). Salah satu OPTK A1 pada tanaman jagung adalah Maize
dwarf mosaic virus (MDMV). Metode yang tepat diperlukan untuk mendeteksi
MDMV pada benih jagung sebagai langkah awal mencegah masuk dan tersebarnya
virus ini di wilayah Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengoptimasi protokol
DAS-ELISA dan TAS-ELISA sebagai metode deteksi MDMV pada jagung. Suhu
dan waktu inkubasi yang berbeda diuji untuk mendapatkan hasil deteksi terbaik.
Berdasarkan nilai absorbansi, protokol DAS-ELISA terbaik didapatkan pada suhu
4 oC, 4 oC, dan 28 oC dengan waktu 16–21 jam, 16–21 jam, dan 2 jam secara
berturut-turut untuk inkubasi antibodi, sampel, dan konjugat; sedangkan protokol
TAS-ELISA terbaik didapatkan pada suhu 4 oC, 4 oC, 28 oC, dan 28 oC selama 16–
21 jam, 16–21 jam, 2 jam, dan 1 jam secara berturut-turut untuk inkubasi antibodi
spesifik, sampel, monoklonal antibodi, dan RAM-AP. Selanjutnya pengujian
validasi menggunakan TAS-ELISA dan terbukti bahwa sensitivitas metode tersebut
mencapai konsentrasi antibodi 1:1000. TAS-ELISA juga spesifik terhadap MDMV
karena tidak reaktif terhadap virus lain. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai rekomendasi terhadap pengembangan protokol metode deteksi
MDMV berbasis ELISA. | id |