Analisis Resistensi Kentang Kultivar IPB CP3 Transgenik yang Membawa Gen LYZ-C Terhadap Penyakit Busuk Lunak
Date
2023Author
Azizah, Nadia
Tjahjoleksono, Aris
Miftahudin, Miftahudin
Metadata
Show full item recordAbstract
Kentang kultivar IPB CP3 transgenik yang membawa gen LYZ-C telah dirakit
dan lebih resisten terhadap penyakit layu bakteri yang disebabkan bakteri Ralstonia
solanacearum. Selain penyakit layu bakteri, produksi kentang paling banyak
dihambat oleh penyakit busuk lunak. Penelitian ini bertujuan menganalisis
resistensi tanaman kentang kultivar IPB CP3 transgenik terhadap penyakit busuk
lunak secara in vitro. Isolat bakteri diisolasi dari wortel yang menunjukkan gejala
penyakit busuk lunak. Analisis resistensi bakteri dilakukan pada 3 klon tanaman
transgenik yang memiliki pertumbuhan paling baik di media seleksi yang
mengandung 30 mg/L higromisin. Tanaman ditumbuhkan di dalam botol yang
mengandung 40 mL vermikulit dan 30 mL media MS, kemudian diinokulasi bakteri.
Klon CP3lyz2 memiliki tingkat sensitivitas paling rendah terhadap bakteri saat 28
HSI. Bakteri diisolasi dari tanaman uji dan diidentifikasi secara molekuler dengan
sekuensing gen 16s rRNA. Hasil identifikasi bakteri adalah Pseudomonas
palleroniana, yang merupakan bakteri penyebab busuk lunak pada kentang yang
baru pertama kali dilaporkan di Indonesia. The transgenic potato cv. IPB CP3 containing the LYZ-C gene was
constructed and proven to be more resistant to bacterial wilt disease caused by
Ralstonia solanacearum. Apart from bacterial wilt disease, potato production is
mostly inhibited by soft rot disease. This study aims to analyze the resistance of
transgenic potato cv. IPB CP3 to soft rot disease in vitro. Bacteria used in the
research were isolated from carrot plants showing symptoms of soft rot disease.
Analysis of resistance to bacteria was carried out on 3 clones of transgenic plants
that showed the best growth in selection media with 30 mg/L hygromycin. Plants
were grown in bottles containing 40 mL of vermiculite and 30 mL of MS medium,
and then inoculated with bacteria. Clone CP3lyz2 had the least sensitivity level
against bacteria at 28 DAI. Bacteria were then isolated from tested plants and
identified molecularly using 16s rRNA gene sequence. The identification result
showed that the bacterium was Pseudomonas palleroniana, which is the first
reported causative agent of soft rot disease related to potato in Indonesia.
Collections
- UT - Biology [2080]