Struktur dan Fungsi Gen Aksesori Virus Penyebab Penyakit Jembrana
Abstract
Wabah penyakit infeksius pada sapi Bali (Bos javanicus) dilaporkan pertama kali
terjadi di Kabupaten Jembrana, Bali pada 1964 (Adiwinata 1967). Dalam kurun waktu 1
tahun, penyakit yang dikenal sebagai penyakit Jembrana (Jembrana Disesase, JD) menyebar
ke seluruh wilayah Bali dan mengakibatkan mortalitas yang diperkirakan mencapai 20%
(Pranoto dan Pudjiastono 1967; Wilcox et al. 1995). Agen penyebab yang awalnya diyakini
sebagai rickettsia (Ressang et al. 1985), kemudian ditengarahi sebagai virus (Wilcox et al.
1992). Analisis lebih lanjut menetapkan penyebabnya adalah lentivirus yang berkerabat
dekat, secara antigenik maupun genetik, dengan Bovine immunodeficiency virus (BIV)
(Burkala et al.,1999; Chadwick et al., 1995a; Desport et al. 2005; Kertayadnya et al., 1993;).
Konfirmasi melalui infeksi experimental membuktikan bahwa JDV menyebabkan manifestasi
klinis dan patologis yang bersifat akut dan parah khususnya pada sapi Bali (Soesanto et al.
1990; Dharma et al. 1991; Chadwick et al. 1998; Desport dan Lewis 2010). Berdasarkan
karakteristik genetik, antigenik, jenis inang maupun gejala penyakit yang ditimbulkan, ICTV
menetapkan virus penyebab JD sebagai spesies tersendiri dengan nama Jembrana disease
virus (JDV) (Adams et al. 2017) ... dst ..