Model Komunikasi Kolaborasi untuk Keberlanjutan Bisnis pada UMK di Geopark Nasional Pongkor
Date
2023-02-03Author
Sarbana, Baban
Saleh, Amiruddin
Firdaus, Muhammad
Metadata
Show full item recordAbstract
Kawasan Geopark Nasional Pongkor berada di Kabupaten Bogor telah ditetapkan Pemerintah Kabupaten Bogor dan diresmikan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia sebagai kawasan konservasi, edukasi, pengembangan ekonomi lokal dan pembangunan berkelanjutan melalui konsep pembangunan Geopark. Geopark Nasional Pongkor memiliki keragaman geologi, biologi dan budaya yang menjadi kekayaan sumber daya alam yang harus dikelola untuk kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat. Keberlanjutan dalam pembangunan menjadi bagian dari kontribusi Geopark dalam pencapaian Sustainaibility Development Goals. Pengembangan ekonomi lokal merupakan bagian dari pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) di kawasan Geopark yang membedakannya dengan UMK dengan konsep Geoproduct, yaitu produk-produk yang memiliki narasi kebumian (geoliteracy). Pemberdayaan UMK membutuhkan kolaborasi lintas pemangku kepentingan yang terdiri dari pemerintah, dunia akademik, dunia bisnis/industri, media dan komunitas. Komunikasi kolaboratif dalam komunikasi pembangunan membutuhkan keterlibatan para pemangku kepentingan dalam proses pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga monitoring dan evaluasi untuk mewujudkan keberlanjutan bisnis UMK. Tujuan penelitian adalah: (1) menganalisis karakteristik pelaku UMK dan kondisi usaha UMK di kawasan Geopark Nasional Pongkor; (2) menganalisis pengaruh kondisi usaha, minat Geoproduct dan Geopark, kompetensi digital, dukungan pemangku kepentingan, kompetensi kolaboratif terhadap keberlanjutan bisnis UMK; (3) menganalisis persepsi para pemangku kepentingan dan pengaruhnya terhadap keberlanjutan bisnis UMK; (4) merumuskan model komunikasi kolaboratif yang menggambarkan peubah-peubah yang memengaruhi keberlanjutan bisnis UMK. Penelitian dilakukan pendekatan Mix Method, yaitu sequential exploratory, dengan urutan pertama metode kuantitatif dan urutan kedua menggunakan metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam dan focus group discussion. Metode penelitian kuantitatif dilakukan dengan metode Structural Equation Modelling (SEM) untuk mengetahui model komunikasi keberlanjutan bisnis UMK di Geopark Nasional Pongkor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) karakteristik pelaku UMK memiliki pendidikan menengah dengan bisnis umumnya kuliner dan telah bergabung dengan komunitas; kondisi usaha UMK sudah memiliki aspek perijinan usaha minimal satu jenis memiliki jangkauan pemasaran skala Kabupaten Bogor serta banyak yang belum memanfaatkan marketplace walaupun sudah menggunakan media sosial; (3) terdapat perbedaan persepsi dari para pemangku kepentingan terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan bisnis yang meliputi produk berdaya saing, sumber daya manusia yang kompeten dan pemangku kepentingan berkolaborasi; dan (4) model komunikasi kolaborasi menunjukkan bahwa kompetensi kolaboratif dipengaruhi oleh kompetensi digital, dukungan pemangku kepentingan dan minat Geopark dan Geoproduct, serta kompetensi kolaboratif berpengaruh terhadap keberlanjutan bisnis UMK di Geopark Nasional Pongkor.
Kata kunci : Geopark, keberlanjutan bisnis, komunikasi kolaboratif, pemangku kepentingan,
UMK.
Collections
- DT - Human Ecology [616]
