Show simple item record

Review

dc.contributor.authorPristihadi, Diah Nugrahani
dc.date.accessioned2023-02-03T04:13:56Z
dc.date.available2023-02-03T04:13:56Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116616
dc.description.abstractKatup jantung merupakan salah satu bagian penting dalam sistem sirkulasi tubuh. Katup jantung berperan sebagai pintu masuk atau keluar darah dari ruang jantung, pengatur arah aliran darah, pengatur perbedaan tekanan antar ruang jantung, dan pengatur jumlah darah yang berada di dalam ruang jantung. Kelainan katup jantung menjadi masalah serius dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Kejadian kelainan katup jantung dilaporkan mencapai 20 – 30% akibat malformasi kongenital dan ditemukan terjadi pada 5% bayi di seluruh dunia (Combs dan Yutzey 2009). Malformasi katup dapat berbentuk stenosis (katup tidak berhasil untuk membuka dengan sempurna), regurgitasi (katup tidak mampu menutup dengan sempurna), atau bahkan atresia (tidak terjadi pembentukan katup) (Bass 2015). Kejadian kelainan penyakit jantung tidak saja terjadi pada usia muda, tetapi juga pada pasien tua akibat adanya penurunan fungsi tubuh. Kelainan katup jantung lebih sering terjadi pada katup semilunar aorta dan katup mitral dibanding katup lain (Lung dan Vahanian 2014). Golden standar penanganan kelainan katup jantung adalah bedah penggantian katup jantung. Teknik ini dilakukan sebagai solusi penggantian fungsi katup yang sudah mengalami penurunan. Metode ini masih mempunyai banyak kekurangan, antara lain pasien harus selalu mendapatkan terapi antikoagulan dan terdapat kemungkinan bedah lanjutan akibat keterbatasan daya tahan katup sintetis (Schoen dan Levy 2005). Salah satu solusi yang sekarang tengah banyak dikembangkan adalah penggunaan biomaterial sebagai media terapi penyakit degeneratif, termasuk di dalamnya kelainan katup jantung. Penggunaan material biologis dalam terapi penyakit kelainan katup jantung diharapkan mampu untuk memenuhi standar terapi yang lebih baik daripada katup sintetis. Material biologis seperti stem sel diduga menjanjikan hasil terapi yang lebih baik karena kapasitas pertumbuhannya yang dapat menyesuaikan luasan katup jantung, mampu berdiferensiasi menjadi bagian katup jantung, berpotensi sebagai pendukung katup jantung yang telah mengalami kerusakan, dan diharapkan mempunyai daya tahan yang lebih baik (MacGrogan et al. 2015). Stem sel didefiniskan sebagai sel yang belum mengalami diferensiasi dan memunyai potensi yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi seluruh sel tubuh (Jurkowski et al. 2002). Stem sel dapat berasal dari embrio (embryonic stem cells atau ESC) dan sel dewasa yang di-reprogramming (adult stem cells). dst ...id
dc.language.isoidid
dc.titlePenggunaan Partenogenetik Embryonic Stem Cells Dalam Terapi Penyakit Kelainan Katup Jantungid
dc.titleReview
dc.typeArticleid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record