View Item 
      •   IPB Repository
      • IPBana
      • Articles
      • Faculty of Veterinary
      • Veterinary Clinic Reproduction and Pathology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • IPBana
      • Articles
      • Faculty of Veterinary
      • Veterinary Clinic Reproduction and Pathology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Case Report Kejadian Retensi Plasenta

      No Thumbnail [100%x80]
      View/Open
      Article (241.5Kb)
      Date
      2022
      Author
      Rahma, Anisa
      Pinda UI, Adila Sagita
      Purwantara, Bambang
      Soehartono, R. Harry
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Membran fetus atau plasenta adalah organ yang sangat penting bagi fetus selama masa kehamilan, membran ini yang memfasilitasi pengiriman nutrisi dan oksigen dari induk ke fetus. Setelah fetus dikeluarkan, membran plasenta juga harus keluar. Pelepasan membran plasenta postpartum adalah sebuah proses fisiologis yang umumnya selesai pada 6 jam pasca melahirkan. Membran plasenta dalam kondisi normal akan lepas dalam 6-8 jam, jika lepas dalam waktu 12 jam maka disebut pelepasan plasenta yang tertunda, dan jika plasenta tertahan hingga 24 jam setelah melahirkan, maka hal ini disebut retensi plasenta. Patogenesis dari retensi plasenta pada sapi diakibatkan oleh kegagalan lepasnya perlekatan kotiledon dan karunkula setelah melahirkan (Tucho dan Ahmed 2017). Kegegalan lepasnya perlekatan antara kotiledon dan karunkula ini dapat disebabkan oleh faktor infeksius dan non-infeksius. Salah satu faktor non-infeksius yang dapat menjadi penyebab retensi plasenta adalah kualitas pakan yang buruk. Kandungan nutrisi pakan harus mencukupi kebutuhan gizi sapi selama bunting dan sebelum partus. Nutrisi yang dibutuhkan tersebut dapat berupa protein, selenium, yodium, vitamin A dan E, serta kalsium. Kekurangan vitamin E dan selenium dapat mengakibatkan retensi plasenta (Cahyo et al. 2021). Retensi plasenta dapat menyebabkan masalah seperti masuknya mikroorganisme patogen ke dalam rahim sehingga menimbulkan reaksi peradangan pada rahim, menurunkan berat badan ternak, menurunkan produksi susu, interval kelahiran diperpanjang, dan jika infeksi semakin parah maka dapat berakibat pada kematian sapi.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116576
      Collections
      • Veterinary Clinic Reproduction and Pathology [127]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      NoThumbnail