Show simple item record

dc.contributor.authorSupriyono
dc.date.accessioned2023-01-10T03:51:55Z
dc.date.available2023-01-10T03:51:55Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115938
dc.description.abstractPenyakit tular vektor atau Vector-borne diseases (VBDs) adalah penyakit yang dapat berdampak serius pada kesehatan manusia dan hewan, juga berimplikasi signifikan pada beban ekonomi. Penyakit ini ditularkan oleh vektor yaitu organisme hidup yang dapat menularkan patogen menular seperti virus, bakteri, dan parasit, antar manusia, atau dari hewan ke manusia. Sebagian besar vektor tersebut adalah arthropoda penghisap darah, misalnya nyamuk, kutu, lalat, lalat pasir, pinjal, dan kutu. Beberapa VBDs seperti malaria, demam dengue, schistosomiasis, trypanosomiasis, leishmaniasis, Yellow fever, Japanese encefalitis (JE) dan onchocerciasis sering didiagnosis di negara tropis dan subtropis dan menyebabkan lebih dari 700.000 kematian setiap tahun (WHO, 2020). Sebagian besar VBD adalah zoonosis atau menular ke manusia dan memiliki reservoir vertebrata primer, namun, manusia dan hewan peliharaan umumnya tertular penyakit ini secara kebetulan atau terkadang menjadi dead end host. Selain itu, distribusi VBD ditentukan oleh serangkaian faktor demografis, perubahan lingkungan, dan sosial yang kompleks seperti perjalanan global, perdagangan hewan atau persediaan, dan urbanisasi yang tidak direncanakan. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi kejadian penyakit terutama terkait vektor misalnya ukuran dan kepadatan populasi vektor, tingkat kelangsungan hidup vektor, inang reservoir, dan tingkat reproduksi patogen (Gage et al., 2008; Guha-Sapir dan Schimmer, 2005; Mordecai et al., 2019). dst ..id
dc.language.isoidid
dc.titlePenyakit Tular Vektor Nyamuk di Indonesia (Sejarah, Distribusi dan Perkembangan Demam Dengue di indonesia)id
dc.typeArticleid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record