Penyakit Tular Vektor Nyamuk di Indonesia (Sejarah, Distribusi dan Perkembangan Demam Dengue di indonesia)
Abstract
Penyakit tular vektor atau Vector-borne diseases (VBDs) adalah penyakit yang dapat
berdampak serius pada kesehatan manusia dan hewan, juga berimplikasi signifikan pada beban
ekonomi. Penyakit ini ditularkan oleh vektor yaitu organisme hidup yang dapat menularkan
patogen menular seperti virus, bakteri, dan parasit, antar manusia, atau dari hewan ke manusia.
Sebagian besar vektor tersebut adalah arthropoda penghisap darah, misalnya nyamuk, kutu,
lalat, lalat pasir, pinjal, dan kutu. Beberapa VBDs seperti malaria, demam dengue,
schistosomiasis, trypanosomiasis, leishmaniasis, Yellow fever, Japanese encefalitis (JE) dan
onchocerciasis sering didiagnosis di negara tropis dan subtropis dan menyebabkan lebih dari
700.000 kematian setiap tahun (WHO, 2020).
Sebagian besar VBD adalah zoonosis atau menular ke manusia dan memiliki reservoir
vertebrata primer, namun, manusia dan hewan peliharaan umumnya tertular penyakit ini secara
kebetulan atau terkadang menjadi dead end host. Selain itu, distribusi VBD ditentukan oleh
serangkaian faktor demografis, perubahan lingkungan, dan sosial yang kompleks seperti
perjalanan global, perdagangan hewan atau persediaan, dan urbanisasi yang tidak
direncanakan. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi kejadian penyakit terutama terkait vektor
misalnya ukuran dan kepadatan populasi vektor, tingkat kelangsungan hidup vektor, inang
reservoir, dan tingkat reproduksi patogen (Gage et al., 2008; Guha-Sapir dan Schimmer, 2005;
Mordecai et al., 2019). dst ..