Show simple item record

dc.contributor.advisorSantosa, Edi
dc.contributor.advisorWidodo, Winarso Drajad
dc.contributor.advisorWachjar, Ade
dc.contributor.advisorNasrullah, Nizar
dc.contributor.authorRuwaida, Ismi Puji
dc.date.accessioned2023-01-03T23:46:13Z
dc.date.available2023-01-03T23:46:13Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115843
dc.description.abstractPenduduk dunia saat ini diperkirakan 70% tinggal di perkotaan dan berimplikasi pada permasalahan lingkungan, antropologi maupun ekonomi yang semakin kompleks. Smart city sebagai trend kota masa depan yang bertujuan mewujudkan kota layak huni dalam berbagai aspek, salah satunya lingkungan. Upaya memperkuat aspek lingkungan adalah dengan memilih vegetasi penghijauan kota yang sesuai. Vegetasi, khususnya tanaman buah memberikan manfaat pada aspek ekologis, ameliorasi iklim, ekonomi dan sosial. Penelitian ini memiliki tujuan memperoleh tanaman buah yang sesuai untuk perkotaan melalui identifikasi, karakterisasi berdasarkan karakteristik morfologi dan fisiologi dan seleksi jenis tanaman buah berdasarkan tingkat toleransi terhadap polusi udara dan melakukan rencana penanaman tanaman buah terpilih. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2019 sampai dengan bulan Januari 2021. Penelitian survei dilakukan di Kota Yogyakarta, Jakarta dan Bogor yang merupakan smart city. Penelitian karakterisasi morfologi dan fisiologi dilakukan di Kebun Buah Mekarsari, Cileungsi, Kabupaten Bogor dan Kebun Percobaan Lewikopo, IPB, Dramaga, Kabupaten Bogor. Percobaan toleransi tanaman buah dilakukan pada dua lokasi yaitu Gerbang Tol Bogor 1 (Tol Jagorawi) sebagai lokasi terpapar polusi udara dan Kebun Percobaan Pusat Kajian Hortikultura Tropis IPB di Pasir Kuda, Kota Bogor sebagai lokasi yang tidak terpapar polusi udara. Penggalian informasi menggunakan kuesioner dilakukan untuk mengidentifikasi tanaman buah berdasarkan preferensi masyarakat. Karakterisasi morfologi dan fisiologi dilakukan dengan observasi pada tanaman buah muda dan dewasa, serta melalui studi literatur. Percobaan toleransi tanaman buah terhadap polusi udara dilakukan menggunakan rancangan nested. Parameter pengamatan meliputi pertumbuhan tanaman, fisiologi dan mikroskopik tanaman buah. Hasil penelitian diperoleh metode identifikasi tanaman perkotaan yang dapat dilakukan berdasarkan preferensi masyarakat, yang selama ini dilakukan berdasarkan rekomendasi ahli pertamanan. Preferensi masyarakat berkorelasi positif dengan jenis kelamin dan pekerjaan. Responden dengan jenis kelamin perempuan pada Kota Jakarta (54,0%) dan Bogor (72,7%) lebih banyak dibandingkan jenis kelamin laki-laki, dan sebaliknya pada responden Yogyakarta, laki–laki lebih banyak (51,7%) dibandingkan perempuan (48,3%). Usia responden sebagian besar dengan usia < 39 tahun, sebagai generasi milenial. Responden menyatakan setuju bahwa tanaman buah digunakan sebagai tanaman perkotaan (Avg. 78,5%) dengan alasan utama adalah hasil buah dapat dikonsumsi (59,7%), fungsi ekologis tanaman (57,5%) dan fungsi estetika tanaman (47,4%). Responden juga menyatakan bahwa tanaman yang sesuai untuk perkotaan secara berurutan adalah pohon non buah, tanaman hias, tanaman buah, tanaman pangan dan tanaman sayur. Tanaman buah menduduki peringkat ketiga dengan jenis tanaman buah musiman yang lebih dipilih dan menarik bagi responden. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian masyarakat perkotaan setuju penggunaan tanaman buah tahunan di wilayah perkotaan. Responden menyatakan bahwa lokasi penanaman tanaman buah di kota yang sesuai adalah taman kota (Avg. 27,9%), tepi jalan raya (Avg. 20,7%), dan perumahan (Avg. 18,3%). Kepemilikan pohon besar dan tanaman buah di tempat tinggal responden kota Bogor lebih tinggi (72,0% dan 80,0%) dibandingkan kota Yogyakarta dan Jakarta. Responden dapat memilih rata-rata 22,0 tanaman buah sebagai pohon penghijauan perkotaan. Hasil evaluasi keragaman berdasarkan cultural significant index (CSI) tertinggi pada tanaman mangga (Mangifera indica L.) yaitu 8,0, sedangkan pada tanaman buah non komersial nilai CSI tertinggi pada mengkudu (1,18). Tanaman buah dipilih responden sebanyak 79 jenis dan sepuluh terbanyak dipilih responden yaitu mangga (Mangifera indica L.), rambutan (Nephellium lappaceum L.), jambu air besar (Syzygium samarangense (Blume)), jambu biji (Psidium guajava L.), jeruk manis (Citrus sinensis (L.) Osbeck), belimbing (Averrhoa carambola L.), kelengkeng (Dimocarpus longan (Lour.)), pepaya (Carica papaya L.), sawo (Manilkara zapota L.), alpukat (Persea americana Mill.) Pohon untuk perkotaan mempunyai kriteria spesifik, diantaranya bentuk kanopi lebar dan rapat, sedangkan pohon pengontrol polusi udara khususnya debu dengan kriteria permukaan daun kasar, bentuk tajuk tinggi dan rapat. Seleksi berdasarkan karakter morfologi menghasilkan sebanyak 36 tanaman buah menunjukkan skor tinggi atau kategori sangat sesuai untuk tanaman perkotaan, 36 tanaman buah lainnya termasuk kategori sesuai, dan 9 tanaman buah termasuk kategori kurang sesuai. Tanaman buah yang menunjukkan karakter morfologi dengan skor tinggi yaitu alpukat (Persea americana Mill.), rambai (Baccaurea motleyana (Muell. Arg)), langsat (Lansium parasiticum (Osbeck)), duku (Lansium domesticum Corr), tanjung (Mimusops elengi L.), kenitu (Chrysophyllum cainito L.), jamblang (Syzygium cumini L.), nam nam (Cynometra cauliflora L.), matoa (Pometia pinnata Forst.), sawo (Manilkara zapota L.), kelengkeng (Dimocarpus longan (Lour.)), dan cempedak (Artocarpus integer (Thunb.)). Karakter morfologi yang digunakan sebagai rekomendasi kesesuaian tanaman perkotaan meliputi tajuk rapat, berbentuk globular, piramida dan menyebar, permukaan daun kasar, pertumbuhan tanaman cepat sampai dengan medium dan pemeliharaan tanaman rendah. Tanaman buah dengan skor tinggi pada karakter fisiologi adalah srikaya (Annona squamosa L.), buni (Antidesma bunius L.), nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.), rambai (Baccaurea motleyana (Muell.Arg)), menteng (Baccaurea racemose Muell. Arg), jeruk bali (Citrus maxima (Burm.)), kelapa (Cocos nucifera L. var. eburnea), bisbul (Diospyros blancoi A.DC), dewandaru (Eugenia uniflora L.), manggis (Garcinia mangostana L.), kemang (Mangifera kemanga Blume), pala (Myristica fragans Houtt.), alpukat (Persea americana Mill.), ceremai (Phyllanthus acidus L.), matoa Pometia pinnata Forst.), alkesah (Pouteria champeciana Kunth.), salak (Salacca zalacca (Gaertn.)), dan kepel (Stelechocarpus burahol (Blume)). Karakter fisiologi yang digunakan sebagai parameter seleksi tanaman perkotaan yaitu laju fotosintesis tinggi, transpirasi rendah, efisiensi penggunaan air tinggi dan bentuk tajuk tanaman muda dan dewasa. Tahap seleksi selanjutnya pada tingkat toleransi tanaman buah terhadap polusi udara. Hasil penelitian menunjukkan sembilan jenis tanaman buah termasuk dalam kategori toleran polusi udara dengan nilai Air Pollution Tolerance Index (APTI) 23,83 – 36,90 pada lokasi berpolusi dan 24,44 – 43,12 pada lokasi tidak berpolusi. Tanaman buah toleran terhadap polusi udara yaitu rambutan (Nephellium lappaceum L.), jeruk (Citrus sinensis (L.) Osbeck), alpukat (Persea americana Mill.), jambu air besar (Syzygium samarangense (Blume)), kapulasan (Nephellium ramboutan-ake (Labill.)), mangga (Mangifera indica L.), matoa (Pometia pinnata Forst.), jambu biji (Psidium guajava L.) dan kersen (Muntingia calabura L.), dan kelengkeng (Dimocarpus longan (Lour.)) termasuk kategori moderat terhadap polusi udara. Pertumbuhan, laju fotosintesis, transpirasi dan konduktansi stomata tanaman buah tidak menunjukkan berbeda nyata pada lokasi berpolusi dan tidak berpolusi, pada batas tingkat paparan polusi dibawah Baku Mutu Udara Ambien Nasional dalam PP No 41 Tahun 1999. Kesimpulan penelitian adalah pemilihan tanaman buah untuk perkotaan dapat dilakukan berdasarkan preferensi masyarakat yang dilanjutkan dengan melakukan seleksi berdasarkan karakter morfologi, fisiologi dan toleransi tanaman terhadap polusi udara. Tanaman buah pada kategori moderat dan toleran polusi udara dapat ditanam pada wilayah perkotaan dan menjadi tanaman pengisi ruang terbuka hijau, sebagai salah satu indikator smart environment pada smart cityid
dc.description.sponsorshipBadan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian Pertanianid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleIdentifikasi, Karakterisasi, dan Seleksi Jenis Tanaman Buah Pendukung Terwujudnya Smart Cityid
dc.title.alternativeIdentification, Characterization, and Selection of Fruit Tree Species Toward Smart Cityid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordair pollution tolerance indexid
dc.subject.keywordfisiologiid
dc.subject.keywordmorfologiid
dc.subject.keywordtanaman buahid
dc.subject.keywordpreferensiid
dc.subject.keywordair pollution tolerance indexid
dc.subject.keywordphysiologyid
dc.subject.keywordmorphologyid
dc.subject.keywordfruit treeid
dc.subject.keywordpreferenceid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record