Eliminasi Pineapple Mealybug Wilt-associated Virus (PMWaV) dari Stek Daun Nanas (Ananas comosus L. Merr) Melalui Perlakuan Air Panas.
Abstract
Nanas merupakan tanaman perennial (tahunan) yang berasal dari daerah Brazil, Amerika Selatan. Dalam pembudidayaannya, tanaman ini sering terserang oleh berbagai hama dan penyakit. Salah satu penyakit yang menginfeksi tanaman ini adalah penyakit layu. Di Hawai, penyakit layu ini disebut dengan mealybug wilt of pineapple. Disebut demikian karena pada awalnya gejala layu diduga hanya akibat kegiatan makan dan kolonisasi kutu putih (mealybug), namun kemudian diketahui bahwa PMWaV adalah faktor utama penyebab gejala layu tersebut (Sether and Hu 2002b; Hutahayan 2006). Sether et al. (2001) menemukan bahwa PMWaV memiliki dua strain yaitu PMWaV-1 dan PMWaV-2, dan kedua strain virus ini telah dilaporkan terdapat di Indonesia (Tryono 2006). Infeksi PMWaV-2 pada tanaman nanas dapat menyebabkan beberapa sindrom penyakit seperti daun menjadi merah, ujungnya kadang melengkung ke bawah dan mengalami nekrotik; pertumbuhan tanaman terhambat; dan kalau menghasilkan maka buahnya berukuran sangat kecil dan cepat matang (Novianti 2008). Penelitian ini menggunakan tanaman uji yang berasal dari bibit tanaman nanas yang memiliki gejala penyakit layu di perkebunan nanas Desa Bunihayu Kabupaten Subang. Panduan pengamatan gejala layu ini berdasarkan pada deskripsi gejala oleh Sether dan Hu (2002b). Pembebasan bahan tanaman dari patogen melalui perlakuan panas dapat dilakukan apabila toleransi patogen terhadap panas lebih rendah dibandingkan toleransi bahan tanaman. Bila hal itu terjadi maka terdapat interval perlakuan suhu dimana tanaman yang tumbuh dari bahan tanaman yang diberi perlakuan terbebas dari gejala penyakit dan tanpa adanya kerusakan apapun. Interval suhu dimana perlakuan efektif diperoleh disebut “treatment window” (Forsberg, 2001) sedangkan suhu optimum yang diaplikasikan pada perlakuan air panas tergantung pada toleransi bahan tanaman terhadap panas, dan dapat didefinisikan sebagai ”suhu maksimum yang diberikan dalam jangka waktu tertentu yang tidak mengurangi daya tumbuh bahan tanaman” (Forsberg 2004). Pada penelitian ini, Perlakuan air panas pada suhu 50°C selama 3 jam merupakan perlakuan yang efektif mengeliminasi PMWaV dalam jaringan tanaman nanas dengan sedikit mempengaruhi daya tumbuh tunas dari stek tanaman terinfeksi. Regim perlakuan air panas ini mungkin berguna sebagai dasar untuk menciptakan metode yang dapat menghasilkan bibit nanas bebas PMWaV.
Collections
- UT - Plant Protection [2412]