Kondisi Oseanografi dan Keberadaan Spesies Invasif pada Filum Cnidaria di Pelabuhan Dumai dan Pelabuhan Kuala Tanjung
Date
2022Author
Sitanala, Elsa Yolanda
Hartanto, Mochammad Tri
Lestari, Dea Fauzia
Metadata
Show full item recordAbstract
Selat Malaka merupakan jalur lalu lintas paling strategis di Indonesia untuk menunjang kegiatan logistik kapal laut. Kapal laut mempunyai sistem perpindahan air ballast yang dapat mendistribusikan mikroorganisme asing atau spesies introduksi yang bersifat invasif secara global. Filum Cnidaria memiliki potensi yang kuat dalam menginvasi perairan karena seluruh spesies pada filum ini memiliki nematosit yang berfungsi untuk penetrasi racun. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi oseanografi serta mengidentifikasi spesies invasif pada filum Cnidaria berdasarkan pendekatan eDNA di Pelabuhan Dumai dan Pelabuhan Kuala Tanjung. Identifikasi sampel menemukan 2 spesies invasif dari filum Cnidaria yang ada di kedua lokasi penelitian. Ectopleura crocea dan Pelagia noctiluca menunjukkan kesesuaian dengan Pelabuhan Kuala Tanjung. Hal ini diduga karena pengaruh kesuburan perairan serta parameter pendukung lainnya. Arah dan kecepatan arus juga dapat digunakan untuk memprediksi perpindahan spesies invasif tersebut di setiap musim. The Malacca Strait is the most strategic traffic lane in Indonesia to support ship logistics activities. Ships have ballast water displacement systems that can distribute foreign microorganisms or introduced species that are invasive globally. Phylum Cnidaria has a strong potential to invade waters because all species in this phylum have nematocysts which function to penetrate poisons. The aims of this study were to determine oceanographic conditions and to identify invasive species in the Cnidaria phylum based on the eDNA approach at Dumai Port and Kuala Tanjung Port. Sample identification found 2 invasive species from the phylum Cnidaria in both study locations. Ectopleura crocea and Pelagia noctiluca showed compatibility with Kuala Tanjung Port. This is presumably due to the influence of water fertility and other supporting parameters. Current direction and velocity can also be used to predict the movement of these invasive species in each season.
