Pengaruh Pemberian Amelioran dan Aktinobakteri terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) dengan Budidaya Jenuh Air pada Lahan Pasang Surut
Date
2022Author
Hidayah, Riska Firotul
Ghulamahdi, Munif
Lubis, Iskandar
Metadata
Show full item recordAbstract
Kedelai merupakan salah satu komoditas utama dalam pemenuhan pangannasional. Saat ini lebih dari 70% kebutuhan kedelai dipenuhi melalui impor. Hal
tersebut terjadi karena rendahnya produksi kedelai nasional yang disebabkan olehsentralisasi produksi kedelai di lahan sawah, sementara permintaan kedelai
semakin meningkat setiap tahunnya. Pemanfaatan lahan rawa pasang surut
merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan produksi kedelai, akan tetapi
lahan rawa pasang surut memiliki pH rendah serta kandungan Fe dan Al yangcukup tinggi. Aplikasi amelioran dan aktinobakteri mampu memperbaiki sifat
kimia tanah, sehingga mampu meningkatkan produktivitas kedelai. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik budidaya jenuh air, danpemberian amelioran berupa kapur, pupuk kandang, abu sekam, serta aplikasi
aktinobakteri terhadap pertumbuhan dan produktivitas kedelai varietas
Tanggamus pada lahan pasang surut. Penelitian ini dilaksanakan pada tipe lahanpasang surut tipe B di Desa Karya Bakti, Kecamatan Rantau Rasau, KabupatenTanjung Jabung Timur, Jambi pada bulan April sampai Agustus 2022. Penelitianini menggunakan rancangan petak terpisah (split-plot) dengan faktor utama adalahamelioran (kontrol, 0,5 ton ha-1 kapur, kombinasi antara 0,5 ton ha-1 kapur + 0,5ton ha-1 pupuk kandang, dan kombinasi lengkap (0,5 ton ha-1 kapur + 0,5 ton ha-1
pupuk kandang + 0,25 ton ha-1 abu sekam), dan aktinobakteri sebagai anak petak(tanpa aktinobakteri, dan dengan penambahan aktinobakteri). Hasil penelitianmenunjukkan pemberian amelioran dengan kombinasi kapur + pupuk kandang +abu sekam memberikan produktivitas lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya
yaitu mencapai 2,43 ton ha-1
. Pemberian aktinobakteri belummampumeningkatkan produktifitas kedelai.