A Review: Green Tea (Camellia sinensis) Processing Technology in China and Japan
Abstract
The application of green tea processing technology in China and Japan can be presented as comprehensive information. This study aims to comprehensively review the effects of green tea processing technologies on sensory and antioxidant activity in China and Japan and other alternative technologies that can produce better quality. There are 81 primary literature sources consisting of 1 manuscript, three theses, four national journals, 60 international journals, and 13 secondary literature sources. The results of the scientific review show that Japanese green tea has higher antioxidant activity, more umami, a sweet, bitter taste, a greener color, and a grassy and floral aroma than Chinese green tea, which has a roasty and caramel-like aroma. Fixing technologies that could produce better green tea quality were baking, FIR irradiation, drum steaming, microwave, and adaptive fuzzy logic control fixation. Meanwhile, alternative green tea drying technologies are microwave, microwave vacuum drying, FIR irradiation, and vacuum drum dryer. The results of the plagiarism check by Turnitin yielded 11% similarity. This scientific review consists of 10.632 words and can be published in " Food Review International" journal. Penerapan teknologi pengolahan teh hijau di China dan Jepang dapat disajikan menjadi informasi yang komprehensif. Penulisan ulasan ilmiah ini bertujuan untuk mengkaji secara komprehensif pengaruh teknologi pengolahan teh hijau terhadap aktivitas sensorik dan aktivitas antioksidan di China dan Jepang serta teknologi alternatif lain yang dapat menghasilkan kualitas yang lebih baik. Terdapat 81 sumber literatur primer yang terdiri dari 1 skripsi, 3 thesis, 4 jurnal nasional, 60 jurnal internasional, serta 13 sumber literatur sekunder. Hasil tinjauan ilmiah menunjukkan bahwa teh hijau Jepang memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi, rasa lebih umami, manis, pahit, warna lebih hijau, aroma daun dan bunga daripada teh hijau China yang memiliki aroma terpanggang dan seperti karamel. Teknologi fiksasi yang dapat menghasilkan kualitas teh hijau yang lebih baik adalah pemanggangan, iradiasi FIR, pengukusan menggunakan drum, microwave, dan fiksasi kontrol logika fuzzy adaptif. Sedangkan teknologi pengeringan teh hijau alternatif adalah microwave, pengering vakum microwave, iradiasi FIR, dan pengering vakum menggunakan drum. Hasil pemeriksaan plagiarisme oleh Turnitin menghasilkan 11% kesamaan. Kajian ilmiah terdiri dari 10.632 kata dan dapat dipublikasikan di jurnal “Food Review International”.