Show simple item record

dc.contributor.advisorEffendi, Irzal
dc.contributor.advisorDiatin, Iis
dc.contributor.authorHernanda, Virta Rizki
dc.date.accessioned2022-12-13T02:53:27Z
dc.date.available2022-12-13T02:53:27Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115516
dc.description.abstractSalah satu wilayah yang memiliki kelimpahan Benih Bening Lobster (BBL) adalah Kecamatan Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Terbitnya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI No.17 Tahun 2021 menjadi dorongan untuk meningkatkan kegiatan budidaya lobster di Indonesia dengan berbasis benih hasil tangkapan. Penelitian ini bertujuan menganalisis ketersediaan BBL di Krui sebagai suplai benih untuk kegiatan budidaya serta mengkaji perencanaan bisnis budidaya lobster berbasis BBL di Provinsi Lampung. Penelitian dilaksanakan dari Oktober-Desember 2021, meliputi pengumpulan data melalui kuesioner, wawancara, dan observasi lapangan di Kecamatan Krui, Lampung. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis aspek nonfinansial dan aspek finansial yang dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif dengan menggunakan kriteria kelayakan bisnis, serta analisis sensitivitas (switching value). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah tangkapan BBL di Krui sebesar 26.363.384 ekor/tahun. Bisnis budidaya lobster berbasis BBL hasil tangkapan merupakan bisnis yang prospektif, dilihat dari nilai kriteria investasi yang layak dengan nilai NPV Rp 6.599.748.437, Net B/C 4,02, tingkat IRR 32,67% dan tingkat pengembalian modal selama 4,40 tahunid
dc.description.abstractOne of the areas that has abundance of puerulus (BBL) is Krui District, Pesisir Barat Regency, Province of Lampung. The Regulation of The Ministry of Fisheries and Maritime Affairs of the Republic of Indonesia No.17 of 2021 has been released to increase lobster farming in Indonesia based on natural seeds. This study aims to analyze the availability of BBL in Krui as a seed supply for aquaculture activities and examine the planning of lobster farming business in BBL basic in Lampung Province. The research was conducted from October-December 2021, including data collection through questionnaires, interviews, and observations in Krui District, Lampung. The data analysis method used are analysis of nonfinancial aspects and financial aspects which are analyzed descriptively and quantitatively using business feasibility criteria and sensitivity analysis (switching value). The results showed that the number of BBL catched in Krui was 26.363.384 in a year. The lobster farming business was prospective to be conducted and has the value of investment criteria that exceed its ideal value by obtained a Net Present Value of Rp 6.599.748.437, a Net Benefit-Cost Ratio of 4,02, an Internal Rate of Return of 32,67%, and Payback Period of 4,40 years.id
dc.description.sponsorshipKementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologiid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePerencanaan Bisnis Budidaya Lobster Berbasis Benih Bening di Provinsi Lampungid
dc.title.alternativeThe Business Plan of Lobster Farming in BBL Basic in Lampung Provinceid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordbusiness planid
dc.subject.keywordlobster farmingid
dc.subject.keywordpuerulusid
dc.subject.keywordsensitivityid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record