Kinerja Pengelola Majelis Ta'lim Dalam Melaksanakan Kegiatan Pengajian
Abstract
Majelis ta' lim adalah tempat pengajaran atau pendidikan agama Islam
yang paling fleksibel dan tidak terikat waktu serta bersifat terbuka terhadap
segala usia, lapisan atau strata sosial, dan jenis kelamin. Majelis ta'lim
merupakan lembaga pendidikan keagamaan alternatif bagi mereka yang tidak
memiliki cukup tenaga, waktu, dan kesempatan menimba ilmu agama di jalur
pendidikan formal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja dari
pengelola majelis ta' lim. Survei penelitian dilakukan di Desa Gunung Sari,
Kabupaten Pamijahan. Tiga puluh dua pengelola majelis ta'lim dijadikan
sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan korelasi negatif dari
pendidikan forn1al dan pendidikan non formal ternyata mempengaruhi
motivasi . kinerja pengelola majelis ta' lim. KineIja pad a pendidikan formal
dianggap sebagai salah satu dampak terbesar yang menyebabkan korelasi
negatif tersebut. Pengelola majelis ta'lim berada pada kisaran usia produktif
(merujuk pada batasan usia produktif) berdasarkan hasil Badan Pus at Statistik
tahun 2009 yang berada tli antara usia 15-64 tahun. Sepertiga dari pengelola
majelis ta'lim sudah mengecap pendidikan tinggi. Di antara mereka yang
berpendidikan tinggi itu tidak hanya berperan sebagai pengelola majelis
ta' lim, tetapi juga ikut menjadi pengajar di majelis ta'lim tersebut.
Sebaliknya, pengelola majelis ta'lim yang tidak mengecap pendidikan tinggi
cenderung hanya berperan sebagai pengelola saja tanpa ikut menjadi
narasumber dalam pengajian yang dilakukan. Hal ini disebabkan pengelola
majelis ta'lim belum terwadahi secara defmitif dalam scbuah organisasi resmi
yang dapat melakukan kontak dengan berbagai pihak. Pemberian informasi
berupa pembinaan rutin dari pemerintah ataupun pembinaan rutin dari pihak
terkait terhadap kelompok atau organisasi masyarakat selama ini dilakukan
terhadap kelompok atau organisasi yang resmi terdaftar .secara resmi.