Penghambatan Pertumbuhan Bakteri Vibrio parahaemolyticus Menggunakan Bakteriofag yang Diisolasi dari Air Budidaya Udang di Kabupaten Tasikmalaya
Abstract
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Vibrio diantaranya adalah penyakit
vibriosis dan acute hepatopancreatic necrosis disease (AHPND) yang menyerang
komoditas udang dalam budidaya. Penggunaan antibiotik tertentu sudah dilarang
dalam praktik budidaya sehingga kedepannya diperlukan alternatif pengobatan
penyakit bakterial yang ramah lingkungan. Bakteriofag merupakan virus yang
menginfeksi dan bereplikasi di dalam sel bakteri. Bakteriofag tipe litik dapat
menyebabkan kematian bakteri targetnya. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan isolat bakteriofag dari air budidaya udang di Kabupaten
Tasikmalaya yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen Vibrio
parahaemolyticus. Perlakuan pada penelitian ini yaitu kontrol negatif (K-), kontrol
positif (K+), isolat bakteriofag Tasikmalaya (FT), dan antibiotik tetracycline
(TC). Isolat bakteriofag berhasil diisolasi dari sumber air budidaya udang di
Kabupaten Tasikmalaya. Bakteriofag menunjukan aktivitas litik terhadap bakteri
patogen V. parahaemolyticus, ditunjukkan dengan terbentuknya plak bening pada
permukaan media agar. Isolat bakteriofag Tasikmalaya dengan konsentrasi 103
PFU mL-1 mampu menghambat pertumbuhan bakteri V. parahaemolyticus secara
in vitro, yaitu perlakuan FT menekan kepadatan bakteri sebesar 11,52% dari
perlakuan K+. Adapun secara in vivo menggunakan hewan model Artemia yaitu
mendapatkan nilai survival rate 91,11±1,57% pada perlakuan FT dan berbeda
nyata dengan perlakuan K+ yang hanya 67,78±6,85%. Diseases caused by Vibrio bacteria include vibriosis and acute
hepatopancreatic necrosis disease (AHPND) which attack shrimp commodities in
aquaculture. The use of certain antibiotics has been prohibited in aquaculture
practices so that in the future, alternative treatments that are environmentally
friendly against bacterial diseases are needed. Bacteriophages are viruses that
infect and replicate within bacterial cells. The lytic type bacteriophage can cause
the death of the target bacteria. This study aims to obtain bacteriophage isolates
from shrimp farming water in Tasikmalaya District which can inhibit the growth
of the pathogenic bacterium Vibrio parahaemolyticus. The treatments in this study
were negative control (K-), positive control (K+), Tasikmalaya bacteriophage
isolate (FT), and tetracycline antibiotics (TC). Bacteriophage isolates were
isolated from water sources in shrimp ponds in Tasikmalaya District.
Bacteriophages showed lytic activity against the pathogenic bacterium V.
parahaemolyticus, indicated by the formation of clear plaques on the surface of
the agar medium. Tasikmalaya bacteriophage isolate with a concentration of 103
PFU mL-1 was able to inhibit the growth of V. parahaemolyticus bacteria in vitro,
namely FT treatment suppressed bacterial density by 11,52% against K+
treatment. Artemia animal model in vivo obtained a survival rate of 91,11±1,57%
in the FT treatment and significantly different from the K+ treatment which was
only 67,78±6,85%.
Collections
- UT - Aquaculture [1988]