Stabilitas Mutu dan Efektivitas Antibakteri Krim dan Sabun Cair Wajah Berbahan Aktif Tea Tree Oil dan Kolagen Ikan

Abstract

Tea tree oil adalah bahan aktif yang mengandung terpinen-4-ol yang berguna untuk pengobatan jerawat dikarenakan memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi formulasi krim dan sabun cair yang terbaik, stabilitas mutu produk, mengetahui efektivitas antibakteri, dan pendugaan umur simpan formulasi terbaik. Penelitian ini menggunakan persentase 0.5%, 1.25%, 1.5% tea tree oil dari sediaan krim, dan digunakan persentase 3%, 4%, 5% kolagen ikan serta 0.5%, 0.7%, 0.9% tea tree oil dari sediaan sabun cair. Pemilihan formulasi ditentukan dari segi parameter analisis produk dan organoleptik dengan menggunakan pembobotan termodifikasi dan aspek harga produksi ekonomis. Pada penelitian ini formulasi krim dengan persentase tea tree oil 1.5% (F3) serta formulasi sabun cair dengan persentase 3% kolagen ikan dan 0.5% tea tree oil (a.x) dipilih karena memiliki keunggulan dari segi parameter organoleptik dan analisis produk. Formulasi krim F3 memiliki nilai pH 7.26, viskositas 10360 cP, dan daya sebar 5.03 cm. Formulasi sabun cair a.x memiliki nilai pH 7.97 dan asam lemak bebas 0.59%. Umur simpan produk krim ditentukan oleh parameter kritis daya sebar, sedangkan untuk produk sabun ditentukan oleh parameter kritis asam lemak bebas. Produk krim dan sabun cair memiliki efektivitas antibakteri dikarenakan adanya diameter zona hambat. Kedua produk tersebut juga memperoleh persentase penerimaan umum yang cukup baik sehingga dapat diterima oleh konsumen dan mampu bersaing dengan produk komersial.

Tea tree oil is an active ingredient that contains terpinen-4-ol which is useful for treating acne due to its antibacterial activity. This study aims to obtain the best formulations of cream and liquid soap, quality stability, antibacterial effectiveness, and estimate the shelf life of the best formulations. This study used percentages of 0.5%, 1.25%, 1.5% tea tree oil from cream preparations, and used percentages of 3%, 4%, 5% fish collagen and 0.5%, 0.7%, 0.9% tea tree oil from liquid soap preparations. The choice of formulation was determined in terms of product analysis and organoleptic parameters using modified weighting and economical aspects. In this study, cream formulations with a percentage of 1.5% tea tree oil (F3) and liquid soap formulations with a percentage of 3% fish collagen and 0.5% tea tree oil (a.x) were chosen because they have advantages in terms of organoleptic parameters and product analysis. The F3 cream formulation has pH value of 7.26, viscosity of 10360 cP, and spreadability of 5.03 cm. Liquid soap formulation a.x has pH value of 7.97 and a free fatty acid of 0.59%. The shelf life of cream products is determined by the critical parameter of spreadability, while for soap products is determined by the critical parameter of free fatty acids. Cream and liquid soap products have antibacterial effectiveness due to diameter of inhibition zone. Both products also obtained a fairly good percentage of general acceptance so that they can be accepted by consumers and are able to compete with commercial products.