Show simple item record

dc.contributor.authorSutanti, Asri
dc.date.accessioned2010-05-04T12:23:29Z
dc.date.available2010-05-04T12:23:29Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/11449
dc.description.abstractUdang windu Penaeus monodon merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan sektor perikanan. Namun dalam perkembangannya, produksi udang windu di Indonesia mengalami penurunan karena menurunnya kualitas lingkungan budidaya dan meningkatnya serangan penyakit. Salah satu penyakit yang sering menyerang dan dapat menyebabkan kematian masal pada udang windu adalah penyakit vibriosis atau penyakit udang menyala yang disebabkan oleh bakteri Vibrio harveyi. Penggunaan antibiotik dan bahan kimia tidak selalu efektif untuk mengatasi masalah tersebut bahkan dapat menimbulkan masalah baru yang lebih berbahaya. Upaya yang akhir-akhir ini banyak dilakukan adalah dengan aplikasi probiotik karena dianggap lebih aman dan ramah lingkungan. Salah satu bakteri probiotik yang telah diuji mampu meningkatkan kelangsungan hidup larva udang windu dalam melawan serangan bakteri patogen V. harveyi adalah Vibrio SKT-b yang diisolasi dari Skeletonema. Pemberian bakteri probiotik dapat diberikan langsung ke dalam media pemeliharaan udang, melalui pakan buatan atau pakan alami seperti Artemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bakteri probiotik Vibrio SKT-b melalui Artemia dengan dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup pasca larva udang windu. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Ikan, Departemen Budidaya Perairan pada bulan Juli-Desember 2008. Hewan uji yang digunakan adalah udang windu stadia pasca larva (PL) 10. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan yaitu PL udang diberi pakan Artemia yang telah diberi bakteri probiotik Vibrio SKT-b dengan dosis yang berbeda. Pemberian pakan dilakukan 4 kali sehari yaitu pada pukul 06.00, 12.00, 18.00, dan 24.00 WIB. Pakan yang diberikan adalah naupli Artemia yang telah diperkaya dengan bakteri probiotik Vibrio SKT-b. Pengkayaan dilakukan dengan cara menambahkan bakteri probiotik Vibrio SKT-b pada naupli Artemia dalam media air laut. Kepadatan naupli adalah 100 individu/ml. Lama pengkayaan adalah 4 jam. Dosis bakteri probiotik yang digunakan adalah 0 CFU/ml (sebagai kontrol), 103 CFU/ml (A), 104 CFU/ml (B), 105 CFU/ml (C), dan 106 CFU/ml (D). Untuk mengetahui kandungan nutrisi pada naupli Artemia yang telah diperkaya dilakukan analisis proksimat. Pemeliharaan pasca larva udang windu dilakukan pada wadah berbentuk tabung yang terbuat dari kaca dan diisi dengan air laut 2 liter serta kepadatan 10 ekor/liter. Pada awal dan akhir pemeliharaan dilakukan pengukuran panjang dan bobot larva udang windu, penghitungan jumlah bakteri pada tubuh larva udang windu dan air media pemeliharaan, serta pengukuran kualitas air. Data pertumbuhan dan kelangsungan hidup dianalisis dengan uji ANOVA dan diuji lanjut dengan Uji Duncan jika hasil uji berbeda nyata. Laju pertumbuhan panjang dan bobot pasca larva udang windu memperlihatkan peningkatan dengan semakin meningkatnya dosis bakteri probiotik pada pakan yang diberikan. Laju pertumbuhan panjang dan bobot pada perlakuan kontrol, A, B, C, dan D secara berturut-turut adalah 4.59 %, 4.84 %, 4.90 %, 5.16 %, 5.59 % untuk laju pertumbuhan panjang dan 18.69 %, 19.23 %, 19.45 %, 20.75 % , 22.53 % untuk laju pertumbuhan bobot. Tingkat kelangsungan hidup pada perlakuan kontrol, A, B, C, D secara berturut-turut adalah 98.3 %, 100 %, 96.7 %, 95 % dan 95 %. Hasil uji statistik pada selang kepercayaan 95 % menunjukkan bahwa pemberian bakteri probiotik Vibrio SKT-b melalui Artemia dengan dosis yang berbeda berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan panjang dan bobot, namun tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat kelangsungan hidup. Hasil yang terbaik diperoleh pada perlakuan D (106 CFU/ml) dibandingkan dengan kontrol dan perlakuan lainnya.id
dc.titlePengaruh Pemberian Bakteri Probiotik Vibrio SKT-b Melalui Artemia dengan Dosis yang Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Pasca Larva Udang Windu Penaeus monodonid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record