Show simple item record

dc.contributor.advisorWidiatmaka
dc.contributor.advisorNirmala, Kukuh
dc.contributor.advisorPertiwi, Setyo
dc.contributor.advisorAmbarwulan, Wiwin
dc.contributor.authorAmien, Muhammad
dc.date.accessioned2022-09-10T02:56:03Z
dc.date.available2022-09-10T02:56:03Z
dc.date.issued2022-09-09
dc.identifier.citation-id
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114441
dc.description-id
dc.description.abstractKabupaten Bulungan merupakan kabupaten induk dari tiga kabupaten dan satu kota yang memiliki tambak udang windu terluas sekitar ± 94.030,64 ha di Provinsi Kalimantan Utara. Pembangunan tambak dimulai pada akhir tahun 1980-an dengan menerapkan teknologi budidaya sistem tradisional. Tambak sebagai media untuk memelihara atau membesarkan udang/ikan secara terkontrol dengan waktu tertentu diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Sejak tahun tahun 2003 sampai sekarang, produktivitas tambak dan produksi udang windu di Kabupaten Bulungan mengalami penurunan. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan produktivitas tambak tersebut. Tujuan utama penelitian ini adalah merumuskan model pengelolaan kawasan tambak budidaya udang windu secara berkelanjutan di Kabupaten Bulungan. Tujuan utama tersebut dijabarkan beberapa tujuan khusus yaitu mengevaluasi kondisi eksisting sistem pengelolaan kawasan tambak budidaya udang windu dengan sub tujuan yaitu: kondisi perairan sungai pada bagian hulu dan muara sungai sebagai sumber air budidaya udang, kondisi kualitas air dan tanah untuk pemeliharaan udang windu, dan status kualitas air sungai dan muara sungai sebagai sumber air tambak budidaya udang, mengevaluasi kesesuaian lahan tambak budidaya udang windu, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tambak budidaya udang windu, menilai status keberlanjutan pengelolaan kawasan tambak budidaya udang windu, dan merumuskan model pengelolaan kawasan tambak budidaya udang windu yang berkelanjutan. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli 2018 sampai April 2019 di kawasan tambak budidaya udang windu yang terletak di Areal Penggunaan Lain (APL). Analisis data yaitu: evaluasi kondisi eksisting pengelolaan tambak budidaya udang windu dengan membandingkan baku mutu (BM) berdasarkan PP. No. 22/2021, Permen KP. No. 75/2016 dan Kepmen LH. No. 51/2004 dan indeks pencemaran (IP). Evaluasi kesesuaian lahan tambak dengan mengintegrasikan SIG dengan analisis multi-kriteria (MCA), sering juga disebut sebagai evaluasi multi-kriteria (MCE) dan pengambilan keputusan multi-kriteria atau Multicriteria Decision Making (MCDM). Tingkat kepentingan masing-masing variabel ditentukan dalam bentuk pembobotan. Sistem pembobotan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pairwaise comparison, yang merupakan bagian dari AHP. Proses pairwaise comparison dapat digunakan untuk menentukan bobot kriteria dengan teknik perbandingan berpasangan dalam konteks pengambilan keputusan (analisis multi kriteria). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tambak udang dengan pendekatan analisis regresi berganda dan analisis komponen utama (AKU)/PCA. Menilai status keberlanjutan pengelolaan tambak budidaya udang dengan Multi-Dimensional Scalling (MDS)/RAPPONDS. Selanjutnya, merumuskan model pengelolaan kawasan tambak budidaya udang menggunakan analisis sistem dinamik dengan uji validitas model menggunakan uji AME (Absolut Mean Error) <10 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kualitas perairan sungai diperoleh beberapa variabel yang telah melebihi BM, antara lain: BOD, Pb, H2S, dan fenol pada hulu sungai, sedangkan kecerahan, alkalinitas, amonia, nitrit, fospat, Pb, minyak dan lemak di muara sungai. Variabel air tambak yang tidak memenuhi BM, yaitu kecerahan, nilai pH air, amonia, nitrit, fospat, Fe. Selanjutnya variabel tanah tambak yaitu pH, karbon organik, fospat dan pirit. Status kondisi perairan hulu sungai tergolong memenuhi BM dan tercemar ringan dengan nilai IP berkisar antara 0,86-3,34 (2,3±0,92), sedangkan muara sungai tergolong tercemar ringan dan tercemar sedang dengan nilai IP berkisar antara 4,7-8,2 (7±1,2). Evaluasi kesesuaian lahan tambak udang windu terdiri atas 3 kriteria dan 14 sub kriteria (variabel). Hasil penilaian diperoleh bobot setiap sub kriteria (variablel) dari terbesar sampai terkecil yaitu: a) kriteria kualitas tanah tambak yaitu pH tanah (0,282), C-organik (0,280), kedalaman pirit (0,247), dan tekstur tanah (0,190); b) kualitas air yaitu pH air (0,241), suhu air (0,20), curah hujan (0,171), DO (0,141), pasang surut (0,140), dan salinitas (0,106), dan c) topografi yaitu jarak dari pantai (0,299), jarak dari sungai (0,286), slope (0,248) dan elevasi (0,168). Selanjutnya hasil perbandingan berpasangan pada setiap variabel dan kriteria kualitas tanah, kualitas air, dan topografi memiliki nilai rasio konsistensi lebih kecil 0,10. Luas lahan tambak udang windu yang termasuk kategori sesuai (S2) yaitu 41.628,24 ha (89,94 %) dan hanya 4.658,61 ha (10,06 %) tergolong S2. Hal ini menunjukkan bahwa lahan tambak udang windu di Kabupaten Bulungan sebagian besar (dominan) termasuk kategori kelas S2 (sesuai). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tambak diawali dengan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan 25 variabel bebas (x). Analisis tersebut diperoleh R-square 97,1 % dan R-square (adjusted) 89,7 %, tetapi terdapat 9 variabel bebas terindikasi gejala multikolinieritas (nilai VIF lebih besar 10). Salah satu solusi yang digunakan untuk mengatasi multikolinieritas pada analisis regresi linier berganda adalah analisis komponen utama (AKU)/PCA). Sebagai langkah awal analisis PCA yaitu dengan menentukan nilai Kaiser Meyer Olkin (KMO) dan Baerlett’s Test. Nilai KMO yang dipersyaratkan yaitu minimal 0,5. Hasil analisis KMO pada variabel x lebih besar 0,5 (0,533). Tahap selanjutnya adalah menguji nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA) pada masing-masing variabel x dengan nilai minimal 0,5. Selanjutnya variabel x dengan nilai MSA kecil 0,5 dikeluarkan dari model, sehingga variabel yang diuji lanjut sebanyak 16 dari 25 variabel x. Gambaran jumlah faktor yang terbentuk, maka dilakukan uji Total Variance Explained (TVE) dengan melihat nilai akar ciri minimal 1. Nilai akar ciri di bawah 1 tidak digunakan dalam menghitung jumlah faktor/komponen yang terbentuk, sehingga diperoleh 4 komponen dengan nilai komulatif 72,568 %. Hal ini berarti bahwa 72,6 % dapat dijelaskan oleh komponen yang terbentuk terhadap produktivitas tambak udang. Tahap akhir analisis faktor yaitu meregresikan variabel faktor baru yang terbentuk dengan variabel y. Hasil regresi keempat faktor tersebut diperoleh nilai VIF kecil 10 (bebas gejala multikolinieritas) dengan R-square 62% dan R-square (adjusted) 60 %. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat 62% variasi produktivitas tambak dapat dijelaskan oleh keempat komponen tersebut, sedangkan 38 % dijelaskan oleh variabel lain yang terdapat diluar model. Selanjutnya secara parsial (Uji t) keempat faktor tersebut yang memiliki pengaruh signifikan (0,000<0,05) terhadap produktivitas tambak adalah regresi faktor 1 dan 3. Oleh karena itu, faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tambak yaitu variabel saponin, tiodan, salinitas air, umur tambak, kalium tanah, dan kecerahan air dengan koefisien regresi -0,603 (regresi faktor 1), serta Fe tanah, pH tanah, sulfida tanah dan pH air dengan koefisien regresi -0,477 (regresi faktor 2). Hasil analisis RAPFISH/RAPPONDS menunjukkan bahwa indeks keberlanjutan pada setiap dimensi pengelolaan tambak budidaya udang termasuk kategori kurang berkelanjutan atau berada dikisaran antara 26-50. Selanjutnya analisis leverage menunjukkan bahwa atribut pengungkit untuk masing-masing dimensi yaitu: kualitas air sumber dan serangan penyakit (Dimensi ekologi); harga benur, kontribusi PAD, modal produksi/biaya operasional tambak, tempat pembelian udang dan Aksesibilitas tambak dan pasar (Dimensi ekonomi); tingkat dukungan kerja kepada pembudidaya tambak, penyerapan/ketersediaan tenaga kerja, tingkat motivasi kerja pembudidaya tambak dan potensi konflik (Dimensi sosial); penggunaan pestisida sintetik (Dimensi teknologi); ketersediaan pedoman teknis pengelolaan tambak dan koordinasi antar lembaga pemerintah/stakeholders (Dimensi kebijakan /kelembagaan). Model pengelolaan kawasan tambak budidaya udang windu yang berkelanjutan diawali dengan identifikasi pengelolaan dengan teknik diagram input-output (black box) dan hubungan antar variabel input dan output digambarkan dalam diagram hubungan Causal Loop Diagram (CLD). Model skenario dilakukan 10 tahun ke depan yang saling berhubungan berdasarkan kondisi bussines as usual (BAU) (eksisting), moderat dan optimis. Model skenario dimaksudkan untuk meningkatkan SR udang windu dan kelimpahan pakan alami di tambak sistem tradisional melalui pengapuran, pemupukan, dan probiotik sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tambak budidaya udang windu. Pada tahun 2030 (akhir simulasi) produktivitas tambak pada kondisi BAU sebesar 234 kg/ha/tahun dengan SR 25 % dan kelimpahan pakan alami 1236 individu/l, skenario moderat sebesar 268 kg/ha/tahun dengan SR 27 % dan kelimpahan pakan alami 1396 individu/l, dan skenario optimis sebesar 295 kg/ha/tahun dengan SR 29 % dan kelimpahan pakan alami 1509 individu/l. Hasil simulasi nilai produktivitas tambak, SR udang dan kelimpahan pakan alami mengalami peningkatan secara eksponensial. Peningkatan produktivitas tambak diikuti peningkatan keuntungan pada tahun 2030 pada kondisi BAU sebesar Rp12.168.770 juta/ha/tahun, skenario moderat sebesar Rp15.341.667 juta/ha/tahun dan skenario optimis sebesar Rp18.525.83 juta/ha/tahun.id
dc.description.sponsorshipLPDP BUDI DNid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleModel Pengelolaan Kawasan Tambak Budidaya Udang Windu (Penaus monodon Fabricius, 1798) Berkelanjutan di Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utaraid
dc.title.alternative-id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordtambakid
dc.subject.keywordudang winduid
dc.subject.keywordIPid
dc.subject.keywordkesesuaian lahanid
dc.subject.keywordproduktivitas tambakid
dc.subject.keywordindeks keberlanjutanid
dc.subject.keywordsistem dinamikid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record