Penanganan Overdispersi pada Kasus Jumlah Kematian Akibat Demam Berdarah Dengue di Provinsi Jawa Timur
Abstract
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia, termasuk Indonesia. Hingga saat ini belum ada vaksin atau obat yang bisa menyembuhkan DBD. Pencegahan penyakit ini adalah hal terbaik yang harus dilakukan. Namun, selain mengurangi jumlah penderita dengan melakukan kegiatan preventif, mengurangi jumlah kematian akibat DBD juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. Pada tahun 2017 jumlah kasus DBD di Provinsi Jawa Timur mencapai 7838 kasus dengan jumlah kematian mencapai 105 kasus. Penanganan kasus overdispersi pada Regresi Poisson dapat dilakukan dengan metode Regresi Binomial Negatif dan Regresi Zero-Inflated Poisson. Regresi Binomial Negatif dapat menangani overdispersi pada data jumlah kematian akibat demam berdarah dengue di Provinsi Jawa Timur tahun 2017. Faktor-faktor yang memengaruhi kematian akibat demam berdarah dengue adalah X1 (Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat). Dengue hemorrhagic fever (DBD) is a diseases that occur in tropical and
subtropical regions of the world, including Indonesia. Until now there is no vaccine
or drug that can cure dengue. Prevention of this disease is the best thing to do.
However, in addition to reducing the number of sufferers by carrying out preventive
activities, reducing the number of deaths caused by dengue is also something that
needs to be considered. In 2017 the number of dengue cases in East Java Province
reached 7.838 cases, with the number of deaths reaching 105 cases. Handling cases
of overdispersion in Poisson Regression can be done by Negative Binomial
Regression and Zero-Inflated Poisson Regression. Negative Binomial Regression
can handle overdispersed data. Factors that affect cases of death due to dengue
hemorrhagic fever are X1 (percentage of household living clean and healty).