| dc.contributor.advisor | Endriani Arhatin, Risti | |
| dc.contributor.advisor | Siregar, Vincentius | |
| dc.contributor.author | Irvanul Karim, Zaid | |
| dc.date.accessioned | 2022-08-17T13:59:48Z | |
| dc.date.available | 2022-08-17T13:59:48Z | |
| dc.date.issued | 2022-07-04 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113693 | |
| dc.description.abstract | Pesisir merupakan wilayah peralihan antara darat dan laut sehingga sangat
potensial sebagai lokasi pembangunan. Pembangunan kawasan pesisir yang
semakin pesat menyebabkan adanya perubahan tata guna lahan. Penelitian ini
dilakukan untuk mendeteksi perubahan garis pantai Kecamatan Sungai Limau
Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat tahun 2016-2020 menggunakan citra
satelit sentinel. Laju perubahan garis pantai dihitung menggunakan metode Digital
Shoreline Analysis System (DSAS). Parameter yang dibutuhkan dalam metode
DSAS yaitu baseline, shoreline, dan transect. Perubahan garis pantai pada transek
dihitung dengan perhitungan End Point Rate (EPR) dan Net Shorline Movement
(NSM). Abrasi terjadi pada semua zona yang meliputi Desa Pilubang, Desa Kuranji
Hilir, Desa Koto Tinggi dan Desa Guguak. Desa Pilubang mengalami abrasi
terbesar dengan perubahan garis pantai 114,59 meter. Desa Kuranji Hilir
mengalami abrasi sebesar 94,60 meter, Desa Koto Tinggi mengalami abrasi sebesar
86,93 meter dan Desa Guguak mengalmi perubahan garis pantai berupa abrasi
sebesar 78,72 meter. Perubahan garis pantai yang terjadi di pesisir Pantai Sungai
Limau dipengaruhi oleh arus (0,12 – 0,25 m/s), angin (5 – 2 m/s), gelombang (0,3
– 0,93 meter) dan pasang surut (-0,6 – 0,8 meter). Arus yang bergerak menyusuri
pantai yang terbentuk akibat angin dan gelombang yang ada di pesisir Kecamatan
Sungai Limau mengakibatkan terjadinya abrasi. | id |
| dc.description.abstract | The coast is a transitional area between land and sea so it is very potential as
a location for construction. The rapid development of coastal areas causes changes
in land use. This research was conducted to detect changes in the coastline of Sungai
Limau Subdistrict, Padang Pariaman Regency, West Sumatra Province from 2016-
2020 using sentinel satellite imagery. The rate of shoreline change was calculated
using the Digital Shoreline Analysis System (DSAS) method. The parameters
needed in the DSAS method are baseline, shoreline, and transect. The shoreline
change on the transect is calculated by the End Point Rate (EPR) and Net Shoreline
Movement (NSM) formulas. Abrasion occurred in all zones which include Pilubang
Village, Kuranji Hilir Village, Koto Tinggi Village, and Guguak Village. Pilubang
Village experienced the biggest abrasion with a coastline change of 114.59 meters.
Kuranji Hilir Village experienced an abrasion of 94.60 meters, Koto Tinggi Village
experienced an abrasion of 86.93 meters and Guguak Village experienced a change
in the coastline in the form of abrasion of 78.72 meters. Coastline changes that occur
on the coast of Sungai Limau are influenced by currents (0.12 – 0.25 m/s), wind (5
– 2 m/s), waves (0.3 – 1.42 meters) and tides (-0.6 – 0.8 meters). Currents that move
along the coast formed by wind and waves on the coast of Sungai Limau District
cause abrasion. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Perubahan Garis Pantai di Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatra Barat | id |
| dc.title.alternative | Shoreline Changes in the Coastal of Sungai Limau Subdistrict, Padang Pariaman Regency, West Sumatra Province | id |
| dc.type | Undergraduate Thesis | id |
| dc.subject.keyword | abrasi | id |
| dc.subject.keyword | akresi | id |
| dc.subject.keyword | citra sentinel | id |
| dc.subject.keyword | DSAS | id |
| dc.subject.keyword | garis pantai | id |