Pengelolaan Tajuk Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT Perkebunan Nusantara V Kebun Tandun Kabupaten Kampar, Riau.
Abstract
Magang dilaksanakan di Kebun Tandun PTPN V, Kabupaten Kampar,
Riau. Kegiatan magang bertujuan menambah keterampilan aspek teknis dan
manajerial perkebunan kelapa sawit terutama dalam penunasan. Pengamatan yang
dilakukan meliputi sistem penunasan, kriteria dan prosedur penunasan, teknik
penunasan, jumlah pelepah, pengukuran tajuk (m2
), dan ILD. Sistem penunasan
yang digunakan adalah sistem korektif untuk tanaman remaja sampai tua dan
sistem periodik untuk tanaman muda. Penerapan teknik songgo sesuai SOP
memiliki persentase di atas 65%. Jumlah pelepah dipertahankan berdasarkan SOP
di atas 50%. Jumlah pelepah dipertahankan pada tanaman umur 4-7,7-12 dan di
atas 12 tahun adalah 56-64, 48-56, dan 40-48 untuk varietas Marihat dan
Socfindo. Blok J20A tanpa kondisi under pruning memiliki produksi lebih tinggi
dibanding blok J24A yang mengalami kondisi under pruning mencapai 7,5%.
Blok K18 dengan kondisi over pruning 25% memiliki produksi lebih baik
dibanding Blok K24 dan K26 yang memiliki kondisi over pruning 37,51% dan
30,91%. Penunasan pada TM >9 tidak terlalu berpengaruh terhadap produktivitas.
Varietas yang berbeda memiliki nilai ILD yang berbeda. Produksi tertinggi
didapat pada varietas Asian Agri dengan nilai ILD 7,17 umur tanaman 7-12 tahun.
Penunasan yang dilaksanakan belum sepenuhnya mengikuti SOP yang telah
ditetapkan. The internship was held at PTPN V Kebun Tandun , Kampar Regency,
Riau. The internship activity aims increase skills technical and managerial
aspects of oil palm plantations, especially in pruning. Observations were made
including the pruning system, criteria and procedures of pruning, pruning
technique, surviving fronds, crown measurement (m2
), and LAI. The pruning
system used is corrective system for young to old plants and periodic system for
young plants. The application of songgo technique to SOP based has a percentage
above 65%. The surviving frondbased on compliance SOP above 50%. The
surviving fronds g for plants aged 4-7, 8-13 and over 13 years are 56-65, 48-56,
and 40-48 for varieties Marihat and Socfindo. Block J20A without under pruning
had a better production than block J24A which experienced under pruning
reaching 7.5%. Block K18 with an over pruning 25% had better production than
block K24 and K26 which had an over pruning condition 37.51% and 30.91%.
Pruning on plant over the age of 13 did not significantly affect productivity.
Different varieties have different LAI value. The highest production was obtained
at an LAI value 6.45 with a plant age of 8-13 years. Pruning carried out have not
fully followes the SOP that has been set.