| dc.description.abstract | Preferensi konsumen terhadap bawang merah sangat ditentukan oleh ukuran umbi. Peningkatan ukuran umbi bawang merah lokal perlu dilakukan untuk meningkatkan kriteria pemilihan konsumen dan juga meningkatkan produktivitas bawang merah lokal. Induksi poliploidi pada bawang merah dengan menggunakan orizalin dan kolkisin secara in vitro diharapkan dapat meningkatkan ukuran umbi bawang merah. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mendapatkan metode induksi poliploidi kalus bawang merah menggunakan orizalin dan kolkisin secara in vitro yang diharapkan mampu menggandakan jumlah kromosom dan untuk menghasilkan kandidat baru yang memiliki ukuran umbi yang lebih besar. Untuk mencapai tujuan utama tersebut dilakukan serangkaian percobaan dengan sub tujuan: 1) Memperoleh media terbaik induksi kalus bawang merah varietas Bima Brebes dan Sumenep, 2) Memperoleh nilai LC50 pada kalus bawang merah varietas Bima Brebes dan Sumenep hasil induksi poliploidi dengan oryzalin, 3) Memperoleh nilai LC50 pada kalus bawang merah varietas Bima Brebes dan Sumenep hasil induksi poliploidi dengan kolkisin, dan 4) Mendapatkan mutan putatif poliploid bawang merah varietas Bima Brebes dan Sumenep yang berpotensi memiliki ukuran umbi yang lebih besar. Penelitian ini dilaksanakan pada September 2020 hingga Desember 2021 yang terdiri atas 3 percobaan. Percobaan 1 Induksi kalus bawang merah Bima Brebes dan Sumenep. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial. Faktor pertama yaitu konsentrasi 2,4 D (1, 1,5, 2, dan 2,5 ppm), faktor kedua yaitu jenis eksplan (basal, tengah, dan pucuk umbi). Percobaan 2 dibagi menjadi 2 percobaan yaitu (1) Induksi poliploidi kalus bawang merah Bima Brebes dan Sumenep menggunakan orizalin. Percobaan ini menggunakan Rancangan Petak Terpisah (Split plot design). Petak utama yaitu varietas bawang merah (Bima Brebes dan Sumenep), dan anak petak yaitu konsentrasi orizalin 0, 25, 50, 75, 90 dan 120 µM. (2) Induksi poliploidi kalus bawang merah Bima Brebes dan Sumenep menggunakan kolkisin. Percobaan ini menggunakan Rancangan Petak Terpisah (Split plot design). Petak utama yaitu varietas bawang merah (Bima Brebes dan Sumenep), dan anak petak yaitu konsentrasi kolkisin 0, 0,05, 0,1, 0,15, 0,2, dan 0,25%. Percobaan 3 Analisis sitologi, kromosom dan keragaan morfologi mutan putatif. Analisis stomata dilakukan dengan membuat preparat kering dengan cara mengoleskan cat kuku secara tipis pada permukaan daun. Analisis kromosom dilakukan dengan menggunakan metode pencet (squash). Ujung akar bawang merah sebelumnya direndam di dalam larutan HCL 1N 2 menit kemudian diberi pewarna aceto orsein 2%. Analisis jumlah kandungan DNA menggunakan daun muda planlet bawang merah umur 9-10 MST setelah perlakuan orizalin dan kolkisin yang dicacah kemudian dimasukkan ke alat flow cytometry. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) media terbaik induksi kalus bawang merah Bima Brebes dan Sumenep yaitu media dengan komposisi (MS + 2,4D 1 ppm + Kinetin 0,5 ppm) dapat menghasilkan kalus remah dengan persentase hidup yang lebih tinggi dibandingkan konsentrasi yang lain. 2) LC50 kalus bawang merah Bima Brebes dengan perlakuan orizalin diperoleh pada konsentrasi 114,7 µM dan kolkisin pada konsentrasi 0,19%. sedangkan LC50 kalus bawang merah Sumenep dengan perlakuan orizalin dan kolkisin berturut-turut terdapat pada konsentrasi 119,1 µM, dan 0,24%. Media regenerasi kalus bawang merah yang optimal adalah MS + vitamin B5 1 ppm + Glycin 2 ppm + BAP 1,5 ppm. 3) Pemberian orizalin 75 µM pada kalus bawang merah Bima Brebes efektif dalam menginduksi poliploid dan menghasilkan mutan putatif dengan morfologi yang diharapkan yaitu umbi dengan bobot 19,25 g dan diameter yang besar sebesar 2,61 cm. | id |
