Manajemen Burung Kuntul Yang Menggunakan GTS Pertamina Hulu Mahakam Sebagai Roosting Site Sebagai Roosting Site
MANAJEMEN GTS DAN UJI COBA ALAT PENGHALANG
View/ Open
Date
2020Author
Mardiastuti, Ani
Mulyani, Yeni A.
Sutrisna, Tri
Hidayat, Yayat
Metadata
Show full item recordAbstract
Beberapa GTS yang dikelola oleh Pertamina Hulu Mahakam (PHM) selama beberapa tahun terakhir ini telah terganggu dengan adanya burung-burung kuntul yang bertengger/bermalam di GTS. Kotoran burung mengotori GTS dan menyebabkan GTS kurang aman karena licin saat hujan, sementara muntahan (dan juga kotoran) mengakibatkan bau yang mengganggu para pekerja/kontraktor saat mengontrol GTS.
Desk study dilakukan untuk menganalisa situasi yang terjadi, dikaitkan dengan biologi dan ekologi burung kuntul. Kunjungan lapang dalam rangka penelitian guna mencari solusi atas permasalahan tersebut telah dilakukan oleh Tim Bird Experts dari Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor pada tanggal 8-13 Februari 2020. Adapun tujuan spesifik dari penelitian tersebut adalah: (1) memastikan spesies burung kuntul pengganggu, (2) menduga populasi burung kuntul yang mengganggu GTS (terutama GTS-C dan Ax), (3) memasang 9 tipe alat Perching Discouraged Device (PDD) sebagai upaya uji coba awal di handrail GTS-C, serta menganalisis efektivitasnya, (4) melakukan pengamatan dan menganalisis lokasi bertengger yang disukai, (5) mengamati dan manganalisis pakan dari muntahan, termasuk mengamati bekas-bekas kehadiran burung kuntul, (6) melakukan kajian umum tentang kelayakan GTS yang akan di-preserved sebagai alternative target roosting (bermalam) burung kuntul, serta (7) memberi rekomendasi jangka pendek dan jangka panjang dalam menyikapi permasalahan burung kuntul ini.
Akar permasalahan terhadap situasi ini adalah hilangnya atau berkurangnya habitat hutan mangrove di sekitar Muara Mahakam yang selama ini berfungsi sebagai lokasi untuk bermalam (roosting area) dan bersarang (nesting area) bagi jenis-jenis burung kuntul. Akibat dari hilangnya habitat bermalam alami ini, maka burung-burung kuntul tersebut terpaksa mencari alternatif lain untuk kelangsungan hidup mereka di GTS, walau sesungguhnya GTS bukan pilihan yang baik sebagai habitat alternatif.
Burung-burung kuntul yang menggunakan GTS sebagai tempat bermalam terdiri atas 2 spesies, yaitu kuntul besar (Ardea [Egretta] alba) yang merupakan mayoritas populasi, dan kuntul sedang (Egretta intermedia). Jumlah burung kuntul di GTS-C berdasarkan penghitungan secara sensus pada sore hari (17:30-19:00 WITA) adalah sekitar 650 ekor. Di GTS-Ax jumlah burung kuntul yang teramati hanya 70 ekor, diduga underestimate karena faktor cuaca (angin besar), sehingga tidak semua burung kuntul bermalam di GTS-Ax. DST ..
Collections
- Research Report [232]