Aktivitas Anti Penuaan Kulit Formula Krim Berbahan Aktif Nanofitosom Ekstrak Kayu Merbau Dan Daun Pegagan
Date
2022Author
Anggini, Awanda Wira
Sari, Rita Kartika
Subangkit, Mawar
Metadata
Show full item recordAbstract
Kayu merbau/KM (Intsia bijuga Colebr.) dan daun pegagan/DP (Centella asiatica Linn.) berpotensi dikembangkan sebagai bahan baku krim antipenuaan kulit (antiaging) alami. Penelitian ini bertujuan menentukan rendemen dan fitokimia ekstrak KM dan DP, karakterisasi nanofitosom kombinasi ekstrak merbau:pegagan (MP) dengan nisbah 1:2 (MP1:2) dan 2:1 (MP2:1) serta aktivitas antioksidan dan tebair surya secara in vitro, lalu menguji efektivitas formula krim antiaging secara in vivo. Formula krim berbahan aktif (BA) MP dan nanofitosom (NFMP) yaitu F1 (MP1:2 1,2%), F2 (MP1:2 2,4%), F3 (MP2:1 1,2%), F4 (MP2:1 2,4%), F5 (NFMP1:2 4%), F6 (NFMP1:2 8%), F7 (NFMP2:1 4%), F8 (NFMP2:1 8%), krim tanpa BA (KN), dan krim komersial (KP) diolesi ke kulit mencit jantan selama 14 hari. Rendemen ekstrak KM adalah 19,09% dan mengandung senyawa robinadol, sedangkan rendemen DP sebanyak 30,39% mengandung asiatikosida. Berdasarkan pengujian Fourier Transform Infra Red (FTIR) telah terbentuk fitosom ekstrak MP ditandai dengan menurunnya gugus OH. Antioksidan dan tabir surya in vitro menurun namun meningkat secara in vivo. Krim F5 menghasilkan skor alergi yang rendah, kolagenase yang tinggi dan nilai Grey Value Unit (GVU) tertinggi serta kerutan yang sedikit setelah diberi sinar ultra violet (UV).
Collections
- UT - Forestry Products [2391]