Show simple item record

dc.contributor.advisorHestirianoto, Totok
dc.contributor.advisorRahmat, Ayi
dc.contributor.authorKesya, Ghaly
dc.date.accessioned2022-06-09T02:40:54Z
dc.date.available2022-06-09T02:40:54Z
dc.date.issued2022-04
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112002
dc.description.abstractIkan Kerapu merupakan salah satu ikan yang terkenal di Indonesia dan memiliki keragaman jenis yang tinggi. Salah satu jenis ikan kerapu adalah ikan kerapu bebek atau nama lainnya adalah Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis). Ikan kerapu tikus memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sehingga kajian terkait ikan ini cukup penting. Akustik adalah bidang ilmu yang mempelajari tentang gelombang suara dan bunyi yang dihasilkan dari benda yang bergetar, data yang dihasilkan hidroakustik merupakan data hasil estimasi echo counting dan echo integration melalui proses pendeteksian bawah air. Beberapa ikan menghasilkan suara sebagai suatu isyarat akustik ketika melakukan aktivitas, antara lain saat berkomunikasi dengan individu yang lain, pencarian pasangan, pendeteksian mangsa, saat mengalami stres, dan saat makan. Tahapan yang dilakukan dalam mendeteksi karakteristik suara Ikan Kerapu Tikus yaitu penyiapan wadah, aklimatisasi dan perekaman suara Ikan Kerapu Tikus. Pengolahan dan analisis data suara melalui tahapan slicing, fast fourier transform, perataan, dan analisis signal to noise ratio. Data rekaman pada waktu pagi, siang, dan malam. Data suara Ikan Kerapu Tikus adalah jenis stridalutory. Frekuensi yang didapat tergolong rendah yaitu berkisar 0- 20 kHz. Pada malam hari SNR tertinggi pada frekuensi 0-2,5 kHz yaitu -25 dB. SNR mengalami penurunan pada frekuensi (15-17,5 kHz) yaitu -55 dB, pada frekuensi 0-2,5 kHz yaitu -25 dB, pada rentang frekuensi 2,5-5 kHz yaitu-30 dB, pada rentang frekuensi 5-7,5 kHz yaitu -70 dB, pada rentang frekuensi 7,5- 10 kHz yaitu -75 dB, pada frekuensi 10-12,5 kHz yaitu -75 dB, pada frekuensi 12,5- 15 kHz yaitu -75 dB, pada frekuensi 17,5-20 kHz yaitu -80 dB, dan pada sore hari SNR tertinggi berada pada rentang frekuensi (15-17,5 kHz) yaitu -30 dB. SNR mengalami penurunan pada (12,5-15 kHz) yaitu -70 dB, 0-15 kHz yaitu -70 dB, pada frekuensi 17,5-20 kHz yaitu -25 dB, dan pagi hari SNR tertinggi berada pada rentang frekuensi (0-2,5 kHz) yaitu -20 dB. SNR mengalami penurunan pada (17,5- 20 kHz) yaitu -80 dB, pada frekuensi 2,5-15 kHz yaitu -70 dB. Karakteristik suara Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis) bertipe stridulatory yang merupakan hasil gemertakan gigi (pharyngeal teeth) dan termasuk frekuensi yang tinggi dengan pulsa suara yang lebar.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Suara Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis) pada Saat Makanid
dc.title.alternativeSound Analysis of Rat Grouper (Cromileptes altivelis) while Eatingid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordakustikid
dc.subject.keywordkerapu tikusid
dc.subject.keywordSNRid
dc.subject.keywordsuaraid
dc.subject.keywordstridalutoryid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record