| dc.description.abstract | Tantangan utama produksi udang galah Macrobrachium rosenbergii adalah sifat kanibalisme dan variasi ukuran yang terdapat pada udang galah jantan. Produksi monoseks udang galah betina menjadi pilihan untuk menghasilkan ukuran udang yang seragam dan tingkat kelangsungan hidup tinggi. Udang galah jantan fungsional neomale dibutuhkan untuk menghasilkan monoseks udang galah betina melalui perkawinan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas penggunaan fitosteroid dari serbuk sari pinus Pinus tabulaeformis melalui perendaman larva untuk maskulinisasi udang galah menjadi jantan fungsional neomale. Empat perlakuan dengan tiga ulangan, terdiri dari ekstrak serbuk sari pinus 0,2 mL L-1; 0,4 mL L-1; 0,6 mL L-1; dan kontrol tanpa perendaman. Perendaman dilakukan selama 24 jam pada postlarva 15 udang galah dengan bobot 0,02 ± 0,001 g dan panjang 12 ± 0,3 mm. Pemeliharaan paska perendaman dilakukan selama 45 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis serbuk sari pinus menghasilkan nisbah kelamin jantan berkisar 35-47% dan tidak berbeda nyata dengan kontrol (P > 0.05) demikian juga dengan tingkat kelangsungan hidupnya. Penggunaan ekstrak serbuk sari pinus Pinus tabulaeformis melalui perendaman larva udang galah Macrobrachium rosenbergii hingga dosis 0,6 mL L-1 tidak efektif terhadap pembentukan udang jantan fungsional neomale. | id |
