Show simple item record

dc.contributor.advisorSeminar, Kudang Boro
dc.contributor.advisorSutrisno
dc.contributor.advisorSugiyanta
dc.contributor.authorPurwandoko, Pradeka Brilyan
dc.date.accessioned2022-05-12T02:37:39Z
dc.date.available2022-05-12T02:37:39Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111749
dc.description.abstractBeras merupakan salah satu komoditas yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia sebagai bahan pangan pokok. Provinsi Jawa Barat ditetapkan sebagai salah satu lumbung padi nasional di Indonesia. Pada perdagangan global, komoditas beras dihadapkan pada dua permasalahan utama yaitu kompleksitas rantai pasok dan risiko mutu. Rantai pasok beras memiliki struktur yang panjang sehingga mengakibatkan kenaikan harga beras di tingkat konsumen. Risiko mutu dapat terjadi karena adanya kesalahan produksi, pencemaran, masuknya zat berbahaya, maupun manipulasi mutu. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan mendokumentasikan seluruh kegiatan produksi dari hulu hingga hilir melalui sistem ketelusuran. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah mengeluarkan regulasi sistem jaminan mutu pangan hasil pertanian bahwa setiap aktor harus menerapkan sistem ketelusuran. Sistem ketelusuran yang terdapat saat ini masih terbatas dan bersifat manual berbasis kertas dengan berbagai keterbatasan seperti mudah dimanipulasi dan membutuhkan tempat penyimpanan yang besar. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan rancangbangun sistem ketelusuran pada rantai pasok beras. Penelitian ini dilaksanakan pada empat agroindustri beras di Provinsi Jawa Barat yaitu (1) PT Sarinah Agro Mandiri pada Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, (2) CV Alam Subur di Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, (3) PT Jatisari Sri Rejeki di Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, dan (4) PT Sindang Asih di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur. Metode pengembangan sistem ketelusuran dilakukan dengan pendekatan System Development Life Cycle (SDLC). Adapun tahapan penelitian ini dimulai dari (1) observasi lapang, (2) analisis sistem, (3) desain sistem, dan (4) implementasi sistem. Pengawasan rantai pasok difokuskan pada komponen sistem ketelusuran yang berpengaruh pada kualitas dan keamanan pangan. Berdasarkan hasil penelitian, rantai pasok beras terdiri dari 6 aktor utama yang terlibat yaitu petani, pedagang pengumpul, industri pengolahan, distributor, bulog, dan retailer. Sistem ketelusuran dikembangkan dengan berbasis web melalui pendekatan CBIS (Computer Based Information System). Arsitektur sistem ketelusuran terdiri dari 4 manajemen yaitu manajemen pengguna, manajemen pengetahuan, manajemen komunikasi, dan manajemen ketelusuran. Pada setiap aktor utama terdapat sistem informasi administrasi untuk mencatat semua aktivitas internal. Pada sistem ketelusuran, pengambilan keputusan dikembangkan pada manajemen pengetahuan untuk agroindustri beras yang membantu dalam pemilihan pemasok, analisis karakteristik pelanggan, dan kontrol kualitas. Diharapkan sistem ketelusuran ini dapat membantu konsumen dan aktor rantai pasok melakukan fungsi penelusuran produk dari budidaya hingga ke retailer.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengembangan Sistem Informasi Ketelusuran Pada Rantai Pasok Berasid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordriceid
dc.subject.keywordsupply chainid
dc.subject.keywordtraceability systemid
dc.subject.keywordCBISid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record