Pengaruh Pencahayaan dan Pakan terhadap Perkembangan Ulat Hongkong Tenebrio molitor L. (Coleoptera: Tenebrionidae)
Abstract
Ulat hongkong merupakan sebutan (nama umum) untuk fase larva dari kumbang Tenebrio molitor. Serangga Tenebrio molitor sering menjadi hama karena dapat menyerang produk makanan di gudang penyimpanan yang dapat menyebabkan tingkat kerugian yang tinggi. Pada fase larva, ulat hongkong memiliki banyak manfaat karena memiliki nilai protein yang tinggi sehingga sering digunakan untuk pakan ternak sehingga banyak dikembangbiakkan. Keberhasilan pembiakan ulat hongkong ditentukan oleh banyak faktor, antara lain pakan dan lingkungan pemeliharaan yang dapat memengaruhi perkembangan ulat hongkong dari mulai fase telur sampai imago. Penelitian ini dirancang untuk mengetahui pengaruh pencahayaan dan pakan terhadap perkembangan ulat hongkong. Ulat hongkong dipelihara dan diletakkan di dalam wadah, lalu diberikan dua macam makanan yang berbeda yaitu pakan pur ayam dan pollard. Selanjutnya pada setiap perlakuan makanan diberikan perlakuan cahaya terang, gelap, dan kontrol (gelap dan terang). Adapun faktor yang diamati yaitu, suhu dan kelembapan ruangan, panjang tubuh serangga, lama periode tiap fase serangga, dan mortalitas serangga. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa faktor pakan dan cahaya berpengaruh terhadap perkembangan ulat hongkong. Larva dengan pakan pur ayam memiliki tubuh yang lebih panjang (2,54 cm) dibandingkan dengan yang diberi makanan pollard (1,76 cm). Lama perkembangan larva dengan pakan pur ayam lebih singkat dibanding dengan pakan pollard. Pada perlakuan pencahayaan, cahaya terang menyebabkan mortalitas larva yang lebih tinggi, yakni 30,5% pada pakan pur ayam dan 49% pada pakan pollard dibandingkan dengan perlakuan gelap (2% dan 5,5%), maupun pada kontrol (2,5% dan 4%).
Collections
- UT - Plant Protection [2363]