Kompleksitas Terumbu Karang Menggunakan Benthic Terrain Modeler di Pulau Pamegaran, Taman Nasional Kepulauan Seribu
Date
2022Author
Batubara, Salsabila Rosa
Gaol, Jonson Lumban
Agus, Syamsul Bahri
Metadata
Show full item recordAbstract
Kompleksitas habitat merupakan suatu tingkat kerumitan dari habitat dasar dan memiliki hubungan erat terhadap kelimpahan spesies laut. Pengambilan data kompleksitas secara konvensional memiliki cakupan yang terbatas, sehingga diperlukan metode yang lebih efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kompleksitas habitat terumbu karang dengan Benthic Terrain Modeler. Survei dilakukan pada tanggal 6-9 April 2021 dan 11 April 2021 di empat stasiun pengamatan pada kedalaman 3 meter dan 5 meter. Data yang diambil berupa data kedalaman, tutupan bentik, kondisi terumbu karang dan in situ rugosity. Analisis surface to planar area menghasilkan indeks rugositas tertinggi di Stasiun Barat sedangkan berdasarkan in situ rugosity terdapat pada Stasiun Timur. Cakupan citra yang lebih luas dibandingkan dengan cakupan metode konvensional menghasilkan nilai indeks rugositas yang berbeda, namun keduanya menunjukkan tingkat kompleksitas yang rendah pada keseluruhan stasiun. Berdasarkan kondisi terumbu karang di setiap strata kedalaman yaitu 3 meter dan 5 meter tergolong rusak dan memiliki variasi dasar perairan yang kurang beragam.
