dc.contributor.advisor | Mutaqin, Kikin Hamzah | |
dc.contributor.advisor | Tondok, Efi Toding | |
dc.contributor.author | Herlambang, Arief Wardana | |
dc.date.accessioned | 2022-03-23T08:30:59Z | |
dc.date.available | 2022-03-23T08:30:59Z | |
dc.date.issued | 2022-03 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111422 | |
dc.description.abstract | Tanaman hortikultura merupakan komoditas penting di Indonesia. Produktivitas dan produksi komoditas ini seringkali terkendala faktor abiotik maupun biotik, termasuk masalah penyakit busuk pada buah yang dipanen yang disebabkan berbagai jenis penyebab. Penyakit busuk buah oleh cendawan patogen memiliki gejala serupa yaitu dimulai dengan bercak kecil berwarna coklat, berlanjut dengan pembusukan yang meluas dan disertai tanda patogen berupa miselium atau struktur lainnya. Identifikasi cendawan tertentu berdasarkan gejala maupun morfologi seringkali kurang memadai untuk membedakan spesies. Metode molekuler dapat menjadi pelengkap identifikasi cendawan karena memiliki efisiensi dan akurasi yang tinggi. Contoh buah cabai, tomat, terong, pepaya, dan jambu yang sakit dari lapangan diisolasi untuk mendapatkan biakan murni. Koloni biakan murni diamati dan dilakukan ekstraksi DNA genomik. Identifikasi cendawan dengan PCR menggunakan primer universal ITS5/ITS4 untuk menghasilkan amplikon yang kemudian dilakukan sikuensing. Runutan nukleotida hasil sikuensing tersebut yang dianalisis dengan BLAST menunjukkan tingkat homologi tertinggi dengan
cendawan yang tersimpan data nukleotidanya dalam GenBank sebagai berikut: isolat AW1 cabai dengan Colletotrichum acutatum (Korea) sebesar 99.15%, isolat AW2 tomat dengan Fusarium lichenicola (China) sebesar 99.28% , isolat AW3 terung dengan Fusarium falciforme (Belanda) sebesar 99.64%, isolat AW4
pepaya dengan Lasiodiplodia theobromae (Taiwan) sebesar 100%, dan isolat AW5 jambu Fusarium verticillioides (China) sebesar 100%. Pohon filogenetika menggunakan MEGA X juga menunjukkan bahwa isolat AW2, AW3 dan AW5 yang berafiliasi dengan Fusarium membentuk kekerabatan yang berdekatan dan terpisah dari AW1 dan AW4. Isolat AW1 (Colletotrichum) juga terpisah cluster
dari AW4 (Lasiodiplodia). | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Identifikasi Molekuler Cendawan Patogen Penyakit Busuk Buah Cabai, Terung, Tomat, Jambu dan Pepaya | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
dc.subject.keyword | Colletotrichum | id |
dc.subject.keyword | Fusarium | id |
dc.subject.keyword | internal transcribe spacer (ITS) | id |
dc.subject.keyword | Lasiodiplodia | id |
dc.subject.keyword | nucleotide analysis | id |
dc.subject.keyword | polymerase chain reaction (PCR) | id |