Manfaat Ekonomi dan Alternatif Strategi Pengelolaan Sampah Berkelanjutan (Studi Kasus: Bank Sampah RW 08 Merbabu, Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon).
Abstract
Pengelolaan sampah membutuhkan paradigma baru yang lebih banyak melibatkan partisipasi masyarakat dan lebih menekankan pengurangan sampah dari sumbernya. Bank sampah menjadi salah satu kegiatan yang bisa membantu pengurangan sampah. Pelaksanaan operasional bank sampah memiliki kendala internal maupun eksternal, salah satunya adalah wabah pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan menghitung manfaat ekonomi bank sampah sebelum dan saat awal pandemi COVID-19 yaitu tahun 2019 dan 2020 menggunakan pendekatan analisis pendapatan, menganalisis pola perilaku nasabah menggunakan analisis deskriptif dan mengukur persepsi nasabah terhadap kinerja bank sampah dari aspek ekonomi, sosial dan lingkungan menggunakan skala likert, serta penyusunan strategi keberlanjutan bank sampah menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan manfaat ekonomi yang diperoleh Bank Sampah RW 08 Merbabu dari tahun 2019 hingga 2020 mengalami penurunan yaitu Rp. Rp 547.200 per tahun menjadi Rp. Rp153.500 per tahun atau menurun sebesar 71,9%. Meskipun ada pandemi COVID-19, hanya sedikit nasabah yang mengalami perubahan motivasi dalam pemilahan sampah. Secara keseluruhan Bank sampah RW 08 Merbabu sudah memberikan dampak dari aspek ekonomi, sosial dan lingkungan kepada nasabah. Strategi pengelolaan bank sampah yang berkelanjutan dapat dicapai melalui peningkatan sosialisasi dan promosi keberadaan bank sampah lebih sering kepada masyarakat di RW sekitar. Waste management requires new paradigm that involves more communities participation and emphasizes reducing waste at source. Waste bank is one of the activities that can help waste reduction. The implementation of waste bank operations has internal and external constraints, one of them is COVID-19 pandemi. This study aims to calculate the economic benefits of waste banks before and at the beginning of the COVID-19 pandemi in 2019 and 2020 using an income analysis approach, to analyze behavior patterns and perceptions of waste banks customer using descriptive analysis, to measure the performance of waste banks from the economic, social and environmental aspect through Likert scale, to formulate strategies for waste bank sustainability using the Analytical Hierarchy Process (AHP). Based on the result, the economic benefits obtained in RW 08 Merbabu Waste Bank from 2019 to 2020 was decreased from Rp. IDR 547,200 per year to IDR. Rp153,500 per year (71.9%). Despite the COVID-19 pandemi, only a few customers experienced a motivation change in sorting waste. Overall, the Waste Bank RW 08 Merbabu has given impact on customers from economic, social and environmental aspects. Sustainable waste bank management strategy can be achieved through increasing socialization and promotion of the existence of waste banks more often to the surrounding area.