dc.description.abstract | Keanekaragaman genetika yang tinggi dari suatu populasi tanarnan sangat
bermanfaat sebagai sumber genetika potensial untuk program pemuliaan tanaman.
Keanekaragaman genetika akibat migrasi, isolasi geografi, hibridisasi, mutasi, dan
seleksi telah terjadi pada populasi kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
keanekaragarnan genetika dan hubungan kekerabatan antara plasma nutfah kelapa
Papua dan beberapa daerah lain di Indonesia dan PNG menggunakan penanda RAPD,
serta mengidentifikasi pita DNA spesifik tiap populasi dan pita-pita DNA yang
berperan dalam pengelompokan populasi. Total bahan tanaman yang dianalisis adalah
370 pohon kelapa, yang berasal dari 46 populasi kelapa dari Papua, beberapa daerah di
Indonesia, dan PNG. DNA total dari 370 pohon kelapa diamplifikasi menggunakan 10
primer acak (dekamer) yang diseleksi dari 60 primer acak RAPD. Sebanyak 234 pita
RAPD dapat diamplifikasi dalam populasi kelapa Papua dan 247 pita RAPD dalam
semua populasi kelapa Indonesia dan PNG, dan 100% adalah pita DNA polimorfik.
Kemiripan genetika intra-populasi dan antar-populasi kelapa Papua yang diturunkan
dari koefisien keselarasan sederhana berturut-turut adalah 740/0-84% dan 57%-77%.
Berdasarkan karakter morfologi, analisis Unweighted Pair-Group Method with
Arithmetic (UPGMA) dan Penskalaan Dimensi Ganda Ordinal tidak dapat
mengelompokkan 14 populasi kelapa Papua secara tegas, namun berdasarkan karakter
pita RAPD populasi-populasi tersebut dapat mengelompok berdasarkan daerah asalnya
masing-masing. Populasi kelapa Biak mempunyai hubungan kekerabatan yang jauh
dengan populasi kelapa Papua lainnya, sedangkan populasi kelapa Nabire, Mano kwari ,
dan Merauke mempunyai hubungan kekerabatan yang sangat dekat. Masing-masing
populasi kelapa Papua (Sorong, Manokwari, Biak, Jayapura, dan Merauke) yang
dikoleksi secara ex situ di Manokwari mengelompok terpisah dari populasi kelapa di
tempat asalnya (in situ). Populasi kelapa koleksi ex situ MNK2 dan MRK1 kerniripan
genetikanya lebih dekat dengan populasi kelapa asalnya (LMNK dan LMRK),
dibandingkan dengan populasi kelapa ex situ MNK1 dan MRK2. Populasi kelapa Papua
mempunyai hubungan kekerabatan yang lebih dekat dengan populasi kelapa NTB,
NIT, Jawa, Sumut, Kalbar, dan Sulut, tetapi lebihjauh dengan populasi kelapa Maluku
(Tidore dan Temate), Bali (DBI), dan Palu (DPU). Demikian juga, populasi kelapa
Papua (Manokwari, Merauke, dan Jayapura) mempunyai hubungan kekerabatan yang
sangat dekat dengan populasi kelapa PNG. Individu-individu kelapa yang merupakan
kelapa tipe liar dalam populasi kelapa Papua memperkuat dugaan bailwa Indonesia
merupakan daerah asal dan pusat persebaran tanaman kelapa, dan Papua adalah salah
satunya. Analisis Komponen Utama (AKU) terhadap populasi kelapa Papua dapat
mengidentifikasi 88 pita RAPD yang berperan daJam pengelompokkan populasi, dan
terdapat satu pita RAPD yang dapat dijadikan sebagai penanda populasi kelapa dari dua
daerah, yaitu pita OPA-3#2 (2 500 pb) yang hanya teramplifikasi pada populasi kelapa
Jayapura dan Sorong. AKU terhadap populasi kelapa Indonesia dan PNG dapat
mengidentifikasi 82 pita RAPD yang berperan dalam pengelompokan populasi, dan
dijumpai satu pita RAPD yaitu OPC-5#29 (370 pb) yang hanya dimiliki oleh populasi
kelapa Papua (kecuali popuJasi Sorong, Serui), Makassar (MKS), dan DPU | id |