dc.contributor.advisor | Anwar, Ruly | |
dc.contributor.advisor | Ratna, Endang Sri | |
dc.contributor.author | Putri, Ivanka Febriyani | |
dc.date.accessioned | 2022-01-26T00:36:50Z | |
dc.date.available | 2022-01-26T00:36:50Z | |
dc.date.issued | 2022 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/110800 | |
dc.description.abstract | Produksi padi di Indonesia setiap tahun mengalami penurunan yang salah
satunya diakibatkan oleh organisme pengganggu tanaman (OPT). Penggerek
batang padi merupakan salah satu OPT yang seringkali menyebabkan penurunan
hasil terutama di Provinsi Jawa Barat. Aplikasi insektisida merupakan salah satu
upaya yang seringkali dilakukan oleh petani. Akan tetapi, penggunaan insektisida
secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai efek negatif baik terhadap
lingkungan maupun konsumen. Oleh karena itu, diperlukan penerapan konsep
pengendalian hama secara terpadu (PHT). Salah satu upaya tersebut adalah
dengan pemanfaatan musuh alami, yaitu parasitoid telur. Keberadaan hama
maupun musuh alami sangat terpengaruh oleh lingkungan salah satunya
ketinggian. Oleh karena itu penelitian dilaksanakan dengan tujuan memperoleh
informasi mengenai intensitas serangan dan penyebaran populasi masing-masing
parasitoid telur pada ketinggian 800 m dpl dan >1000 m dpl. Pengamatan
dilakukan di Desa Pangauban dengan ketinggian 1087 m dpl dan Desa
Tanjungwangi dengan ketinggian 866 m dpl, yang terletak di Kecamatan Pacet,
Kabupaten Bandung. Ditentukan lahan pengamatan dari masing-masing lokasi,
terdiri atas lahan pengambilan sampel kelompok telur dan lahan pengamatan
kerusakan tanaman oleh penggerek batang padi kuning (PBPK). Setiap lokasi
pengamatan ditentukan 5 petak yang memiliki ukuran 5 m 5 m dengan metode
diagonal satu arah. Pengamatan dilakukan secara langsung dengan menghitung
intensitas serangan pada 10 rumpun di masing-masing petak sebanyak 4 kali masa
pengamatan. Kemudian dilakukan pengambilan kelompok telur setiap 2 minggu
sekalisebanyak 4 kali pada lahan seluas 2 ha yang dibagi menjadi 4 bagian. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan serta cara budi daya dapat
memengaruhi intensitas serangan penggerek pada pengamatan 4 dan 6 minggu
setelah tanam (MST). Faktor lingkungan juga memengaruhi spesies parasitoid
yang ditemukan selama penelitian. | id |
dc.description.abstract | Rice production in Indonesia has decreased every year, one of which is due
to the presence of plant pest organisms (PPO). Rice stem borer is one of the pests
that often causes a decrease in yield, especially in West Java Province. The
application of insecticides is one of the efforts that are often carried out by
farmers. However, excessive use of insecticides can cause various negative effects
on both the environment and consumers. Therefore, it is necessary to apply the
concept of integrated pest management (IPM). One of these efforts is the use of
natural enemies, namely egg parasitoids. The presence of pests and natural
enemies is greatly affected by the environment, one of which is altitude. Therefore,
the research was carried out to obtain information about the intensity of attack and
population distribution of each egg parasitoid at an altitude of 800 m asl and >
1000 m asl. Observations were made in Pangauban Village with an altitude of
1087 m asl and Tanjungwangi Village with an altitude of 866 m asl, which are
located in Pacet District, Bandung Regency. The observation area was determined
from each location, consisting of an egg group sampling area and observation area
for plant damage by the yellow rice stem borer (YRSB). Each observation
location was determined by 5 plots with a size of 5 m × 5 m using the one-way
diagonal method. Observations were made directly by calculating the intensity of
the attack on 10 clumps in each plot for 4 periods of observation. Then the egg
group was taken every 2 weeks 4 times on a n area of 2 ha which was divided into
4 parts. The results of this study indicate that environmental factors and
cultivation methods can affect the intensity of borer attack at 4 and 6 weeks after
planting (WAP). Environmental factors also influenced the parasitoid species
found during the study. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Intensitas Serangan dan Tingkat Parasitasi Parasitoid Telur Penggerek Batang Padi Kuning, (Scirpophaga incertulas) di Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung | id |
dc.title.alternative | Infestation Level of the Yellow Rice Stem Borer, (Scirpophaga incertulas) and its Parasitizing Level of Egg Parasitoid in Pacet Subdistrict, Bandung Regency | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
dc.subject.keyword | altitude | id |
dc.subject.keyword | infestation levels | id |
dc.subject.keyword | egg parasitoids | id |
dc.subject.keyword | paddy | id |